PWMU.CO – Masa reses, anggota DPRD Kabupaten Kediri anggota Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional) Mohamad Yusuf Aziz SP mengumpulkan warga di Kampung Inggris Jl. Lantama 2 Tulungrejo Pare Kabupaten, Kediri, Sabtu (28/10/2023).
Hadir seratus tokoh masyarakat dengan acara wawasan kebangsaan oleh Pemred Majalah Matan Ainur Rafiq Sofphiaan dari Surabaya.
Para tokoh masyarakat yang hadir berasal dari Dapil 2 Kab. Kediri yaitu Pare, Badas, Plemahan, Purwoasri, dan Kunjang. Mereka berasal dari unsur agamawan, petani, peternak lele, ayam petelur, guru dan kaum buruh atau kuli Pasar Induk Pare.
Yusuf Aziz yang juga anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kediri menjelaskan, selama hampir lima tahun atau satu periode sudah banyak karya yang kami realisasikan. Sejumlah program seperti bantuan hibah untuk pembangunan masjid, mushala, sekolah, sarana prasarana.
”Bahkan kemarin kami realisasikan sarana pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di SLB Plemahan,” ujarnya.
Di Kecamatan Plemahan terdapat sebuah Sekolah Luar Biasa dengan murid anak berkebutuhan khusus. Rata-rata berumur 7 tahun. Belum bisa ngomong, belum bisa mengangkat tangannya sendiri.
Setelah lembaga itu dikunjungi dan aspirasi dewan guru diperhatikan, lantas diusulkan oleh Yusuf Azis ke Dinas Pendidikan. ”Akhirnya mendapatkan bantuan sarana prasarana yang dibutuhkan,” ujarnya.
Demikian juga pasca Covid-19, Yusuf Azis turun ke masyarakat membantu. Awal Covid Kabupaten Kediri diketahui berasal dari Desa Tulungrejo. Sampai-sampai Jl. Flamboyan ditutup.
Semua murid lembaga kursus Bahasa Inggris dipulangkan. Suasana mencekam. Setiap hari ada mobil polisi patroli, mobil pemadam kebakaran bertugas menyempot sepanjang jalan Flamboyan dan kampung Inggris.
Berkat dukungan aspirasi dari masyarakat, bekerja sama dengan pemerintah Desa Tulungrejo, akhirnya semua bisa ditindaklanjuti.
Di sektor perekonomian sejak akhir 2021, dia bercerita, untuk memulihkan ekonomi pasca Covid harus ada program percepatan ekonomi. Maka direalisasikan bantuan untuk kelompok usaha seperti UMKM, kelompok perikanan, pertanian, dan perorangan.
”Setapak demi setapak mereka bangkit, dan semua itu berkat sinergi dengan masyarakat di Dapil 2 ini karena program tepat sasaran,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara Ainur Rafiq Sophiaan dalam paparannya menambahkan, namanya kerja politik ya seperti reses ini. Karena acara reses adalah bagian dari penyerapan aspirasi masyarakat, sebagai dasar untuk dimajukan pada sidang DPRD berikutnya.
Dosen Ilmu Politik UPN Surabaya tersebut mengatakan, yang dimaksud politik itu bukan cuma urusan memilih calon presiden dan anggota legislatif. Itu salah satu dari sekian banyak kerja politik.
Misalnya, kita punya putra terus. Karena bayi lahir diwajibkan memiliki akte kelahiran, kalau tidak punya akte kelahiran nanti rentetannya panjang, tidak bisa mendapatkan KTP, tidak bisa mendapatkan fasilitas negara.
Dia menjelaskan, akte kelahiran itu bagian dari politik, sampai-sampai orang yang telah dinyatakan meninggal dunia itupun harus dilaporkan ke kantor kelurahan untuk dimintakan akta kematian.
”Itulah politik yang kalau di kampus disebut public policy. Yaitu peraturan pemerintah yang untuk masyarakat. Jadi kesimpulannya kita itu tidak mungkin bisa lepas dari politik,” ujarnya.
Penulis Dahlansae Editor Sugeng Purwanto