Galang Dana Palestina
Menurut sang pemilik stan, Utami, ia memang sering ikut bazar dalam acara-acara yang diselenggarakan Muhammadiyah. Ia mengaku ada pembinaan UMKM terutama untuk ibu-ibu Aisyiyah. Utami berasal dari Aisyiyah Blimbing.
Untuk menyiapkan jualannya, Utami dibantu dua putrinya serta satu pegawai. “Sejak jam 3 pagi saya sudah menyiapkan dagangan, sampai sini jam 5,” ujarnya setelah membungkus nasi bakar.
Penyelenggaraan Tabligh Akbar juga dimanfaatkan Lazismu untuk menggalang dana untuk para korban perang Palestina-Israel.
“Kami menggalang dana untuk Palestina dengan melelang 50 syal. Ini tinggal 1 syal saja yang tersisa,” kata Uty Wijayani, penjaga stan Lazismu.
Ia juga menambahkan bahwa untuk mendapatkan syal tersebut, pelelang minimal harus mengeluarkan uang 200 ribu rupiah yang dibayar melalui aplikasi pembayaran, Qris.
Acara Tabligh Akbar dimulai sekitar jam 9, dibuka dengan pembacaan ayat-ayat al-Quran dilanjutkan dengan pembukaan dari Ketua PDM Kota Malang Abdul Haris.
Din Syamsuddin, dengan mengenakan syal Palestina saat memulai ceramahnya, Din Syamsuddin menyayangkan sikap PBB yang hanya bisa mengeluarkan resolusi atas kekejian Israel atas Palestina.
Setelah menyikapi perang Israel-Palestina, Din Syamsuddin selanjutnya menekankan kembali tentang netralitas Muhammadiyah dalam terkait partai politik. Ia juga mengingatkan kembali bahwa dulunya Muhammadiyah pernah menjadi anggota istimewa Masyumi. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni