PWMU.CO – Stop bullying, SMA Muhammadiyah 3 (Smamga) Jember Jawa Timur mengundang Kapolsek Sumbersari menjadi pembina upacara di halaman sekolah, Senin (30/10/2023).
Dalam amanat upacaranya, Kapolsek Sumbersari Kompol Sugeng Piyanto SH mengatakan stop bullying kepada siswa. Fenomena kasus bullying dan kekerasan masih kerap ditemukan di kalangan pelajar. Fenomena ini harus dihentikan mulai sekarang.
“Kasus bullying dan kekerasan sering ditemukan. Alhamdulliah, saya tidak pernah menemukan atau mendengar siswa Smamga Jember terlibat dalam kasus tersebut. Berkaitan dengan kasus tersebut bisa berdampak negatif tidak hanya pada korban tetapi juga pada pelaku nantinya,” ujarnya.
Dia menyampaikan, kalau sudah berurusan dengan polisi, baik perkara kecil maupun besar, database tindak kejahatannya akan keluar. Apalagi masalah pidana. Ini yang harus dipahami dan dimengerti oleh semua siswa, sehingga jangan sampai siswa melakukan tindakan kejahatan apapun, termasuk bullying.
“Saya sering menangani Anak Bermasalah dengan Hukum (ABH). Hal ini sebagai peringatan untuk tidak perlu mencari nama, yang paling kuat, dan yang paling sakti,” tambahnya.
Sopan Santun
Kompol Sugeng Piyanto SH menuturkan, slogan mengenai sopan di rumah, sopan di sekolah, dan sopan di jalan raya. “Siswa harus menjaga kesantunan dan tata krama selama bergaul baik di rumah maupun di luar. Begitu juga sopan santun di sekolah,” tambahnya.
Akan tetapi, lanjutnya, sering ditemukan kasus di lingkungan pendidikan. Ada siswa yang berani terhadap guru. Padahal, mendidik itu boleh keras, tetapi tidak boleh dengan kekerasan. Kemudian, jangan sampai ada yang terlibat razia kendaraan atau tidak mematuhi aturan dalam berkendara.
“Dengan kata lain, sopan berkendara yaitu bagaimana berkendara yang baik. Mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Kalau belum tidak memiliki SIM ya jangan memakai sepeda motor di jalan raya,” imbaunya.
Dia berpesan, siswa Smamga Jember tidak boleh ada yang melakukan pembullyan. “Hindari kekerasan. Segalanya yang berkaitan dengan kekerasan atau apapun tidak boleh. Buatlah sekolah menjadi tempat yang sejuk dan sampai,” tegasnya. (*)
Penulis Indah Ita Utami. Editor Ichwan Arif.