PWMU.CO – Serunya siswa kelas II SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Jawa Timur menikmati jalan-jalan sambil belajar di Kota Pahlawan Surabaya dalam Field Trip, Kamis (26/10/2023).
Mereka menuju ke Kota Surabaya dengan 3 tujuan, yaitu Museum Loka Jala Crana, Monumen Jalesveva Jayamahe, dan Tugu Pahlawan.
Wakil Kepala SD Mugeb Rizka Navilah SPd memberikan pesan sebelum siswa berangkat ke lokasi tujuan. “Anak-anak kita akan belajar di luar sekolah, tunjukkan bahwa kita siswa DD mugeb yang berakhlak mulia dan berprestasi,” tegasnya.
Dia menuturkan, dalam kegiatan ini siswa didampingi wali kelas, asisten serta guru pengajar di kelas II. Mereka sangat antusias saat dibariskan bersiap menuju ke bus masing-masing. Ada 3 bus yang telah disiapkan, dengan jumlah siswa kelas II yaitu 157 siswa.
Tidak lupa mereka membaca doa naik kendaraan sebelum bus berangkat. Di bus 1 yang dikoordinatori oleh Lathifah Abdiyah MPd menunjuk satu siswa untuk memimpin doa.
“Siapa yang mau memimpin doa di depan?” tanya Lathifah. “Saya, Us,” acung Ransi Abyan Nandana siswa kelas II Al-Kahfi. Dengan berani dan percaya diri Ransi membaca doa naik kendaraan.
Perjalanan pertama menuju ke Museum Loka Jala Crana. Tidak berselang lama tibalah ke tempat tujuan. Dari gerbang utama siswa sudah disambut dengan berbagai kendaraan perang yang terpajang di halaman depan museum.
Di museum ini, anak-anak bisa melihat dan belajar banyak tentang sejarah TNI AL, mulai dari kostum, senjata, peralatan menyelam, serta miniatur kapal. Saat berkeliling museum anak-anak didampingi oleh beberapa petugas dan dijelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan TNI AL.
Anak-anak sangat antusias saat diajak ke ruangan yang berisi senjata-senjata kuno yang pernah dipakai TNI AL saat berperang. Lebih seru saat mereka memasuki ruang planetarium, di mana mereka diajak melihat bintang di luar angkasa dengan suasana gelap gulita. Teriakan histeris saat lampu dimatikan oleh petugas museum. “Aaaaa,” saling saut menyaut teriakan itu semakin keras.
Setelah berkeliling museum Loka Jala, perjalanan selanjutnya menuju Monumen Jalesveva Jayamahe. Tempatnya tidak jauh dari tujuan pertama berkisar 15-20 menit. Di Jalesveva ini anak-anak belajar dan melihat langsung isi yang ada di dalam kapal yang digunakan oleh TNI AL saat berlayar, kapal tersebut bernama Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Ende.
Sebelum menaiki kapal besar anak-anak dibariskan dengan tertib. Kapal yang dinaiki oleh anak-anak kebetulan sedang sedang bersandar di dermaga. Menaikinya harus menggunakan tangga yang tinggi dan disamping tangga kapal berdampingan langsung dengan dengan air, sehingga beberapa anak merasa ketakutan saat menaiki tangga.
“Ustadzah ini aman kan?” tanya Aleysha Akeyla siswi kelas II Al Fatihah.
“Aman, pelan-pelan” jawab Lathifah.
Ada beberapa anak tangga untuk menuju lantai paling atas kapal, di mana bisa melihat pemandangan yang lebih luas lagi di sekitar area dermaga. Beberapa anak mencoba membunyikan lonceng alarm yang ada di ruang nahkoda, terdengar bunyi ting.. ting.. ting.., dan sebagian anak mencoba duduk di kursi samping nahkoda sambil menyalurkan suara ke alat yang berbentuk seperti terompet, gunanya sebagai komunikasi.
Setelah puas bermain di atas kapal besar, lanjut menuju ke mMonumen Jalesveva untuk berfoto bersama. Jaraknya tidak jauh dari kapal besar yang bersandar, sekitar t menit dengan menempuh bus. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat yang sangat bersejarah di kota Surabaya, Tugu Pahlawan.
Di Tugu Pahlawan tidak hanya bersenang-senang di hamparan rumput hijau, anak-anak berkunjung ke dalam museum tempat menyimpan hal-hal sejarah di kota Surabaya. Uniknya museum ini terletak di bawah tanah, saat masuk menggunakan tangga melingkar menuju ke bawah.
Banyak foto yang terpajang rapi di sudut ruangan lengkap dengan cerita sejarahnya. Di dalam juga disuguhkan miniatur-miniatur tempat terjadinya perjuangan pahlawan dan arek-arek Suroboyo yang kala itu melawan penjajah.
Beberapa alat kuno yang digunakan pahlawan saat berperang juga terpajang di dalam museum. Momen yang paling ditunggu semua siswa adalah menonton bioskop, diputarkan film pendek tentang perjuangan bangsa Indonesia khusunya di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Salah satu siswa terharu hingga meneteskan air mata setelah menonton film perjuangan itu, M Arham Farhan Hadi, Arham sapaan akrabnya.
“Kenapa mas Arham kok menangis?” tanya Ilmi Zahrotin SAg pendamping kelas II Al-Kahfi.
“Terharu melihat film tadi Ustadzah,” jawab ustadzah Nafaidatus Sholihah SPd selaku guru pendidik khusus Arham.
Perjalanan menyusuri tempat-tempat bersejarah telah usai, tiba waktunya untuk kembali ke sekolah, meskipun lelah mereka tetap merasa senang karena bisa belajar tentang sejarah. (*)
Penulis Ilmi Zahrotin Faidzullah Al Hamidy. Editor Ichwan Arif.