PWMU.CO – Amal usaha Muhammadiyah diminta Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr H Muhammad Sholihin MPSDM untuk membentuk Korps Mubaligh Muhammadiyah.
Hal tersebut dia sampaikan pada acara Silaturahmi Mubaligh dan Mubalighah Muhammadiyah di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (29/10/23).
Sholihin berharap sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah membentuk Korps Mubaligh Muhammadiyah. Dengan begitu, ungkapnya, kaderisasi mubaligh Muhammadiyah tetap terjaga.
Minimal menurut Sholihin dari setiap amal usaha Muhammadiyah (AUM) ada 50 kader Mubaligh Muhammadiyah. Lebih lanjut ia juga menyarankan supaya istilah wisuda setiap akhir perpisahan sekolah diganti dengan pengukuhan kader Muhammadiyah.
“Ganti wisuda dengan pengukuhan kader Muhammadiyah. Diselempangi dan diberi kartu tanda anggota (KTA) Muhammadiyah,” pintanya.
Bukan hanya itu, ia juga mengimbau kepada setiap pimpinan Muhammadiyah di tiap tingkatan untuk mengader. “Minimal satu kader dari keturunannya,” ungkapnya.
Ketua Majlis Tabligh PWM Jatim 2015-2022 itu juga menyampaikan jangkauan dakwah Muhammadiyah harus menyasar masyarakat di luar Muhammadiyah.
“Berdakwah jangan hanya di internal Muhammadiyah, tapi juga eksternal,” ungkapnya.
Berdakwah kepada masyarakat lanjut Sholihin, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya adalah dengan memberikan beasiswa kader kepada anak-anak yang berprestasi di sekolah Muhammadiyah.
Ia pun bercerita bagaimana dirinya yang berasal dari keluarga non-Muhammadiyah kemudian menjadi kader Muhammadiyah karena diberi beasiswa oleh sekolah tempat ia belajar.
Sholihin juga menyampaikan meskipun jumlah warga Muhammadiyah Pasuruan itu sedikit tapi tidak boleh sungkan untuk mengajak warga lain menjadi anggota Muhammadiyah. Tidak perlu menunggu SK katanya untuk mengajak orang lain menjadi anggota Muhammadiyah.
“Jangan terlalu kaku menjadi Muhammadiyah. Jangan berpatokan SK. Siapa saja diajak masuk jadi anggota Muhammadiyah,” ucapnya.
Dakwah Muhammadiyah saat ini ujarnya adalah mencari anggota.
“Masalahnya orang lain takut dengan Muhammadiyah dan orang Muhammadiyah sungkan berdakwah kepada orang lain,” pungkasnya. (*)
Penulis Dadang Prabowo Editor Mohammad Nurfatoni