PWMU.CO – Gitapati SMA Muda Genteng Banyuwangi Nazwa Aulia Ma’rifa meraih juara I tingkat SMA sederajat dengan poin nilai 176 di ajang Ijen Marching Fertival (IMF 1) yang memperebutkan Piala Bumi Blambangan.
Siswa kelas XII MIPA SMA Muhammadiyah 2 (SMA Muda) Genteng ini mengatakan festival ini merupakan yang pertama kali dan selanjutnya akan menjadi agenda tahunan.
“Penyelenggaraan ini atas restu dan koordinasi dengan Departemen Pariwisata Banyuwangi Jawa Timur,” katanya.
Dia menuturkan, perlombaan ini diadakan pada Sabtu (28/10/2023) bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Tawang Alun kota Banyuwangi. Peserta terdiri dari tiga tingkatan mulai SD/MI,SMP (MTs), SMA/SMK/Aliyah se-Kabupaten Banyuwangi.
“Kategori perlombaan terdiri dari street parade, marching show band, concert show band, drum battle, color guard contest dan individual contest,” jelasnya siswa yang bercita-cita ingin melanjutkan kuliah di bidang kesehatan.
Nazwa Aulia Ma’rifa mengikuti kategori lomba individual contest. Dia menampilkan kepiawaiannya sebagai seorang fiel Commader (gitapati). Gitapati merupakan komandan tetinggi dalam marching band yang bertugas untuk memimpin seluruh pasukan dan mengatur segala sesuatunya. Meliputi lagu dan memberikan ketukan serta menjaga tempo.
Dia merupakan salah satu Gitapati terbaik yang dimiliki SMA Muha Genteng di antara empat gitapati lainnya. Disamping aktif di ekstrakulikuler Drum Band Manggala Surya milik SMA Muda Genteng, dia juga aktif di kegiatan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Prestasi Terbaik
Ilmu kegitapatian yang dimiliki oleh Nazwa Aulia Ma’rifa tidak hanya dimiliki untuk dirinya saja tetapi selalu memngajarkan untuk adik kelasnya karena dia sadar sebentar lagi akan lulus dari sekolah karena sekarang sudah kelas XII.
“Saya memberikan yang terbaik kepada generasi selanjutnya demi untuk dirinya dan sekolah tentunya dengan menyumbngkan prestasi terbaik,” ungkapnya.
Koordinator Pembina Ektrakulikuler Dramben Prisca Pristiawan menyampaikan permintaan maaf kepada sekolah bahwa untuk saat ini baru bisa mengirim satu jenis lomba karena keterbatasan persiapan.
“Untuk selanjutnya, akan mengirim lebih dari satu jenis lomba,” tambahnya. (*)
Penulis Abdul Muntholib. Editor Ichwan Arif.