PWMU.CO – Tugas Mubaligh dan Mubalighat Muhammadiyah dibahas pada acara Silaturahmi Mubaligh dan Mubalighah Muhamamadiyah Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Acara yang diadakan pada Ahad (29/10/23) di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Pasuruan tersebut menghadirkan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr H Muhammad Sholihin MPSDM sebagai pemateri.
Sholihin menyampaikan bahwa ada dua ayat yang harus menjadi pegangan seorang mubaligh. Yaitu Muhammad ayat 7 dan ash-Shaf 10-12.
Ia kemudian menukil dua ayat tersebut:
Surat Muhammad ayat 7
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Surat ash-Shaf 10 – 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12)
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang besar.”
Menurutnya, kedua ayat tersebut penting sebagai pedoman dalam berdakwah. Kalau menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita.
“Jadi seorang pendakwah tidak boleh mementingkan dirinya sendiri. Yang dipikirkan adalah bagaimana menegakkan agama Allah,” ungkap pria kelahiran Lamongan tersebut.
Ia menambahkan seorang mubaligh mengambil peran sebagai nabi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
“Sekarang Nabi sudah tidak ada, maka penerusnya adalah para mubaligh. Dan pewaris para nabi bukan hanya kiai atau ulama, tapi siapapun yang ingin menegakkan dan menyebarkan agama Islam,” ujar mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu.
Lebih lanjut Sholihin memaparkan bahwa fungsi diutusnya Nabi Muhammad adalah basyiran wa nadziran. Mencerahkan dan mencerdaskan.
Untuk itu, seorang mubaligh harus berusaha dan berpikir bagaimana mencerahkan umat Islam bukan menjerumuskan. Dan di antara melaksanakan tugas mencerahkan dan mencerdaskan umat tersebut melalui organisasi Muhammadiyah. Salah satunya adalah melalui Majelis Tabligh.
“Dengan niat menolong agama Allah dan supaya agama Islam yang tegak dan baik, maka Allah akan menolong kita,” ujarnya.
Sholihin berpesan kepada para mubaligh supaya dalam berdakwah tidak melihat dari banyak dan besarnya jamaah.
“Karena berapa banyak dari golongan yang sedikit menang atas yang golongan banyak berkat pertolongan Allah,” ucapnya. (*)
Penulis Dadang Prabowo Editor Mohammad Nurfatoni