PWMU.CO – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Trenggalek, menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) XII di Hotel Hayam Wuruk, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Ahad (29/10/2023).
Musyawarah tertinggi tingkat daerah ini bertema “Optimasi Peran Aktif Pemuda Muhammadiyah untuk Trenggalek Maju dan Berkeadaban” ini diikuti oleh Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) se-Kabupaten Trenggalek.
Ketua PDPM Trenggalek 2015-2022 Wahid Syahril Shidiq mengatakan tema ini diambil mengingat Kabupaten Trenggalek saat ini sedang mengalami ancaman yang serius terkait dengan tambang emas dari PT Sumber Mineral Nusantara (SMN).
Dalam sambutan pembukaan dia menegaskan sikap tegas dan komitmennya terhadap penolakan tambang emas di Trenggalek.
“Pemuda Muhammadiyah Trenggalek tetap komitmen agar di Trenggalek tidak ada tambang emasnya. Karena tambang emas ini memiliki potensi kerusakan alam yang lebih besar. Saat tambang emas masuk bisa rusak semuanya. Pariwisata hilang, pertaniannya rusak dan perikanannya memburuk,” tegas Shidiq.
Menurut Shidiq tambang emas akan menguntungkan sebagian kecil orang saja. Padahal Kabupaten Trenggalek sudah memiliki ciri khas dengan keindahan alamnya.
“Adanya tambang emas hanya akan menguntungkan sebagian kecil orang saja. Jadi biarkan Trenggalek tetap indah dengan hasil alamnya, hasil pertaniannya serta hasil perikanannya. Karena itu akan menjadi ciri khas kabupaten Trenggalek yang harus kita jaga dan kita lestarikan,” terang Shidiq.
Shidiq berharap kepada Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) M. Anang Nafi’uzzaki yang hadir memberi dukungan pengawalan aspirasi dari PDPM Trenggalek ke tingkat provinsi maupun pusat.
“Saya juga berpesan kepada Ketua PWPM Jatim untuk ikut serta mengawal penolakan tambang emas yang terjadi di Kabupaten Trenggalek ini, karena merupakan aspirasi dari teman-teman Pemuda Muhammadiyah Trenggalek,” tandas Shidiq.
Baca sambungann di halaman 2: Ketua Baru