Sekilas Jejak
Siapa Muhammad Thohir? Dia lahir di Peneleh Surabaya 26 Maret 1943. Almarhum putra kelima dari KH Tohir Syamsudin. Dua putra dan satu putrinya, semuanya dokter.
Riwayat pendidikannya, antara lain: 1) Lulusan Ibtidaiyah dan Tsanawiyah NU Surabaya. 2) Lulusan SMA II/B Negeri Surabaya. 3) Mengaji Kitab di rumah dengan orangtuanya sendiri. 4) Lulus sebagai dokter dengan spesialisasi Ilmu Kedokteran Jiwa dari Fakultas Kedokteran Unair Surabaya.
Pengalaman kerja Muhammad Thohir, antara lain: 1) Kepala RSU Kodya Pasuruan, 1970. 2) Direktur RS Islam Surabaya, 1975-1985 dan 1993-1997. 3) Direktur Utama RSI-I dan RSI-II Surabaya, 2003-2006. 4) Pembina Yayasan Pendidikan RS Islam Surabaya, 1985-2004.
Pengalaman berorganisasi, antara lain: 1) A’wan PB-NU, 1989-1994. 2) Wakil Ketua PW-NU Jatim, 1987-1997. 3) Asisten II Ketua Umum ICMI, 1990-1995. 4) Anggota MPR-RI, 1992-1997. 5) Ketua VII ICMI Pusat, 1995-2000. 6) Ketua IDAJI (Ikatan Dokter Ahli Jiwa) Cabang Surabaya, 1997-2002. 7) Wakil Ketua Tanfidiyah PW-NU Jatim, 2007. 8) Wakil Ketua MUI Jatim, 2007. 9) Ketua Yayasan Pesantren Nurul Qur’an Al-Basun, Peneleh Surabaya.
Muhammad Thohir, yang anggota KAHMI Jawa Timur, aktif menulis. Buku-buku yang dipublikasikan, berikut ini judul-judulnya: 1) Pendekatan Kesehatan terhadap Ibadah Puasa, 1978. 2) Kedudukan Ilmu dalam Islam, 1984. 3) Kapita Selecta Puasa Ramadhan, 1993. 4) Puasa Ramadan Pengantar Kesehatan Paripurna, 1994. 5) Aku dan Allah – Antologi Puisi, 1995. 6) Dialog Dua Pahlawan, 1998. 7) Sepuluh Langkah Menuju Jiwa Sehat, 2006.
Kita lihat buku Ayat-Ayat Tauhid karya KH dr. Muhammad Thohir, Sp.K.J. terbitan Bina Ilmu Surabaya cetakan II bertahun 2011. “Pendekatan penulisan yang dilakukan oleh saudara kita KH dr. Muhammad Thohir Sp.K.J. dalam karya beliau Ayat-Ayat Tauhid merupakan hasil pemahaman dan perenungan yang dalam tanpa mengurangi sikap yang kritis dalam memaknai ayat-ayat tauhid. Pendekatan yang maudlu’iy (tematik) seperti ini, sekarang menjadi kebutuhan di semua bidang keilmuan. Buku seperti ini patut untuk menjadi bacaan umat,” tutur Prof Dr KH Muhammad Thohah Hasan (yang kala buku itu terbit adalah) Rais Syuriah PBNU.
“Dalam konteks ini, buku (Ayat-Ayat Tauhid) karya dr Muhammad Thohir SpKJ ini sangat penting terutama dalam upayanya kembali mengajak kita untuk mengkaji secara mendalam dimensi ayat-ayat tauhid yang ternyata begitu luas dan sarat makna,” kata Prof Dr Din Syamsuddin, (kala buku itu terbit adalah) Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Terakhir, mari menunduk. Selamat jalan, duhai guru kami. Semoga Ustadz termasuk yang Allah panggil dengan mesra seperti yang tergambar di dalam QS Al-Fajr [89]: 27-30, berikut ini: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku”. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni