PWMU.CO – IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) memastikan bergabung dalam Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas Jakarta, Ahad (5/10/2023).
Hal itu disampaikan Baikuni Alshafa, koordinator lapangan IMM, Jumat (3/10/2023).
Aksi Bela Palestina ini dimotori Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas Islam, dan berbagai elemen masyarakat. Mulai dari komunitas hingga organisasi keagamaan lainnya.
DPP IMM telah menyerukan untuk melakukan pemihakan secara penuh terhadap kemerdekaan Palestina.
Menurut Baikuni yang juga Ketua Bidang Hikmah dan Kajian Publik DPP IMM, pemihakan ke Palestina adalah manifesto dari amanat konstitusi Indonesia yang menyerukan perdamaian dan penghapusan penjajahan di atas dunia.
”Situasi geopolitik yang terjadi saat ini patut mengundang reaksi publik di seluruh dunia, utamanya Indonesia. Insiden yang terjadi di Palestina itu ialah murni penjajahan Israel kepada bangsa Palestina,” ungkap Baikuni.
Menurut Baikuni Alshafa, narasi pembelaan diri Israel adalah dalih bengis untuk membenarkan praktik kolonialisme terhadap bangsa Palestina.
”Indonesia jelas harus bersikap. Keberpihakan itu adalah manifestasi dari perintah konstitusi untuk menjaga perdamaian dan menghapus penjajahan di atas dunia,” tegasnya.
Mengatas namakan DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Baikuni Alshafa mengajak para kader IMM seluruh Indonesia untuk melakukan aksi secara nyata. Tak hanya turun ke jalan. Tetapi bisa dilakukan dengan cara di antaranya untuk mengumpulkan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.
”Bantuan sosial itu niscaya diperlukan demi memulihkan kondisi rakyat Palestina,” seru Baikuni.
Selain itu, sambung dia, aksi nyata juga bisa ditunjukkan melalui propaganda di media sosial maupun media massa dengan menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk membangun kesadaran publik mengenai peristiwa penjajahan itu. (*)
Editor Sugeng Purwanto