PWMU.CO – Ternyata Pekerjaan Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) luar biasa beratnya. Hal itu disampaikan oleh Ketua MPID PWM Jatim Dr Aribowo MS dalam sambutan di Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim yang dilaksanakan di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya.
“Ternyata pekerjaan MPID luar biasa beratnya, kita melayani semua lembaga. Seluruh manajemen lembaga nanti kita semua kerjakan,” ucapnya, Sabtu (4/11/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang juga cicit KH Ahmad Dahlan Widiyastuti SS MHum. Hadir juga Wakil Ketua PWM Jatim Dr Muhammad Sholihin MPSDM, dan jajaran MPID PWM Jatim lainnya.
Ia menjelaskan MPID hanya ada di Jawa Timur. Sedangkan di provinsi lain, namanya hanya Majelis Pustaka dan Informasi (MPI).
“Mengapa harus pakai D, karena itu perspektif dasar dari Majelis Pustaka dan Informasi. Jadi itu tekanan pertama bahwa seluruh mekanisme organisasi, hubungan relasi antara majelis, lembaga dan semuanya, itu didasarkan atas digital,” jelasnya.
Aribowo menegaskan bahwa digitalisasi itu sangat penting bagi kemajuan Persyarikatan. Teknologi mengubah perilaku, pikiran, kebiasaan dan kebudayan manusia dengan cepat. Dalam hal ini, MPID harus menjadi eksekutor utama dan tidak hanya menjadi komunikator.
“Jadi dibikin dulu web itu, nanti kalau sudah jadi kita evaluasi. Kalau hanya diskusi-diskusi gak jadi-jadi, pokoknya tancapkan dulu,” tegas Dosen FISIP Unair itu.
Ia juga berterima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa PTM yang telah membantu memajukan MPID PWM Jatim hingga bisa seperti ini. “Nah karena itu saya terima kasih dibantu oleh adik-adik dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Universitas Muhammadiyah Malang, mereka membantu semua, karena tanpa mereka MPID gak akan bisa berjalan sampai sekarang” pungkasnya.
Fokus Awal MPID PWM Jatim
Aribowo juga memaparkan beberapa fokus awal yang harus segera dikerjakan oleh MPID PWM Jatim. Pertama yaitu mendata warga Muhammadiyah di Jawa Timur. “Pokoknya November ini kita harus jalan, mendata seluruh warga Muhammadiyah Jawa Timur”, tandasnya.
Kedua, membuat web yang berisi literasi dari perpustakaan Universitas Muhammadiyah seluruh Indonesia. Ia juga menyebut bahwa dalam web tersebut juga akan ada berbagai literasi dari Universitas-Universitas besar di Indonesia dan luar negeri, seperti UI, ITB, Unair, UGM, dan Havard University.
“Sehingga kita bisa menjelajahi apa itu perpustakaan-perpustakaan dari Muhammadiyah, nasional sampai internasional, hanya dengan membuka web kita. Nah oleh karena itu harus jadi dulu,” ungkap Aribowo.
Ketiga, membuat Esurat agar prosedur mengenai administrasi, dll, berjalan lebih efisien dan fleksibel. “Aplikasi tentang E-surat, sehingga nanti surat menyurat tidak lagi manual. Ya, mungkin nanti salah-salah sedikit, tapi gapapa, namanya teknolgi harus dibiasakan”, tandasnya.
Terakhir, ia menjelaskan yang menjadi fokus awal MPID PWM Jatim adalah membuat aplikasi yang dapat menghubungkan PWM, PDM, PCA dan PRM dengan PP secara mudah dan cepat.
“Pokoknya kita harus punya aplikasi yang bisa menghubungkan kita langsung dengan PP Muhammadiyah, sehingga pimpinan bisa tahu mana daerah yang miskin, kurang, ada di daerah mana” katanya.
Dalam penutup sambutannya, ia menegaskan MPID PWM Jatim akan melakukan berbagai cara untuk memajukan Persyarikatan, khususnya dalam hal digitalisasi. Ia juga berharap semua yang hadir di Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ini ikut membantu memikirkan cara dan mengingatkan pentinya digitalisasi kepada masyarakat. “Nah itu mahal, tapi ga peduli mahal dan susah harus kita lakukan, kalau gak kita akan ketinggalan. Karena itu, saya mohon hadirin membantu untuk mengingatkan pentingnya digitalisasi”, tutup Aribowo. (*)
Penulis Muchammad Jiddan Azhar Editor Mohammad Nurfatoni