Perdana Naik Truk Polisi, Siswa Ini Mengira Diajak ke Gaza 

PWMU.CO – Perdana naik truk polisi, salah satu kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Junior Maisyara Salsabila Nadhifa mengira diajak ke Gaza. 

Jumat (3/11/2023) siang, 27 kader IPM SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik diberangkatkan untuk mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) Gabungan. Sebelum bertolak ke MI Muhammadiyah 4 (Mudipat) Brangsi, Laren, Lamongan, Jawa Timur, mereka berkumpul di halaman SD Mugeb. 

Saat itu, telah terparkir 1 truk polisi berwarna hitam di samping mobil Inova SD Mugeb. Ini bagian dari kejutan untuk mereka. Tapi rasa penasaran rupanya tak bisa Nadhifa tahan. Siswa kelas V itu lantas bertanya ke guru pembina Fahilan Nur Bachtiar SPd, “Ustadz kita naik truk itu? Kota mau diajak ke Gaza, Ustadz?” 

Sambil tersenyum, Fahilan lantas menjelaskan dengan sabar, “Iya, Nak. Kita naik truk polisi itu. Tapi kita nggak mau ke Gaza, Nak. Kita LDKS gabungan  di Lamongan.” 

Raut wajah Nadhifa yang semula cemas langsung berubah tenang. Ternyata, maraknya pemberitaan tentang Gaza, Palestina, kini dan penampakan truk polisi itu membuat Nadhifa berpikir demikian. 

Siap LDKS 

Menjelang keberangkatan, di lapangan timur sekolah penggerak tahap I itu para siswa duduk berbaris. Tak jauh dari mereka, di ruang tunggu dekat pagar, para orang tua juga duduk menunggu keberangkatan anaknya. 

Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi lantas memberi arahan kepada seluruh peserta dengan disaksikan ayah bunda. Ari, sapaan akrabnya, memberi gambaran situasi yang akan mereka hadapi. 

“Tidak ada kenyamanan di sana. Yang ada, anak-anak akan ditempa dan harus berjuang, upgrade diri, untuk nantinya menjadi pemimpin!” ujarnya. 

Bapak tiga anak yang hobi mendongeng itu lantas mengutip pesan Jenderal Soedirman. “Satukan niat. Jika masih ada yang ragu dan bimbang untuk mengikuti LDKS, maka kembalilah ke ayah bunda, bisa pulang bersama Ayah Bunda sekarang sebelum berangkat,” ujarnya. 

Nyatanya, anak-anak berseragam Hizbul Wathan (HW) itu menyatakan siap mengikuti LDKS. Tak ada satu pun yang ragu dan berpaling ke orang tuanya. Mereka teguh ikut LDKS sambil membawa jas kuning IPM. 

Akhirnya mereka berbaris naik ke truk satu per satu sambil membawa tas yang tampak membengkak. Ada pula yang membawa koper kecil. Dengan ukuran tas yang mayoritas besar, truk sempat tidak muat. Karena anak-anak kompak memilih naik truk daripada mobil Inova SD Mugeb, akhirnya koper dan tas mereka yang diangkut di Inova. 

Para orang tua pun bertahan berdiri di lapangan untuk melepas keberangkatan mereka. Lambaian tangan terus terjalin sampai truk keluar dari pagar sekolah tepat pukul 13.15 WIB. 

Baca sambungann di halaman 2: Nikmati Perjalanan Jauh 

Nikmati Perjalanan Jauh 

Sementara anak-anak diajak membaca doa naik kendaraan bersama-sama. Anak-anak saling mengingatkan dan melindungi saat duduk maupun berdiri agar tetap waspada dan menjaga keamanan selama naik truk. 

Perjalanan panjang mereka lancar. “Tidak macet, alhamdulillah. Jauh sekali ternyata. Sampai sini pukul 15.00 WIB,” kata Fahilan. 

Medan jalan berlubang dan bergelombang memberikan sensasi seru tersendiri. Untuk mengisi waktu di sepanjang perjalanan itu awalnya mereka membangun semangat dengan menyanyi. “Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang. ” 

Sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang melewati truk setengah terbuka itu, mereka lanjut murajaah surat ar-Rahman. “Alhamdulillah anak-anak sudah hafal, jadi meskipun al-Quran mereka di tas yang diangkut mobil Inova, mereka bisa tetap hafalan ar-Rahman,” terang Fahilan. 

Mayoritas anak-anak ini pertama kali naik truk meski beberapa di antaranya ada yang sudah kedua kalinya. Seperti Sakha kelas V Design. “Aku sudah pernah. Sebelumnya pernah waktu ikut English Camp,” ungkapnya. 

Di tengah perjalanan, Nadhifa sempat mabuk kendaraan. “Alhamdulillah, kerennya, teman-temannya memberikan semangat. Ada yang menawarkan bantal miliknya, ada yang memberikan permen, ada juga yang sekadar memberikan semangat. Saling menyemangati,” kenang Ari yang juga ikut naik di truk itu mengawasi kader IPM Junior SD Mugeb. 

Pengalaman perdana naik truk ini membuat mereka kompak tidak ada yang tertidur di sepanjang perjalanan menuju MI Mudipat Brangsi. Mereka juga tak sabar bertemu teman-teman IPM baru dari SD Mudipat Brangsi, SD Muhammadiyah 1 Driyorejo (SD Mudri) dan Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 1 Menganti. (*) 

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version