PWMU.CO – Ayat Quran landasan kerja Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) dijelaskan Wakil ketua PWM Jatim Dr H M Sholihin Fanani MPSDM saat memberi sambutan pembukaan Rapat Kerja Wilayah.
Acara Rakerwil MPID Jatim berlangsung di Gedung PWM Jatim Jl. Kertomenanggal Surabaya, Sabtu (4/11/2023).
Rakerwil dihadiri Ketua MPDI PWM Jatim, Dr Aribowo dan jajarannya, perwakilan MPID seluruh PDM se Jawa Timur, dan Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah Widyastuti MHum.
Dr Sholihin mengatakan, kerja MPID itu urusan dunia akhirat. Menurut dia, ada tiga ayat Quran yang berkaitan dengan landasan kerja MPID.
Pertama, surat al-Baqarah ayat 30.
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Menurut Sholihin, kerja MPID berdialog, berkomunikasi. Allah pun berdialog dengan malaikat ketika hendak menciptakan manusia.
”Kalau kita mendengar dialognya Allah dengan malaikat, nah dialog itu kan sama dengan MPID jadi bagaimana kita berkomunikasi dengan orang. Maksudnya, Allah saja mau menciptakan manusia perlu berdialog dan bertanya kepada malaikat, nah mestinya kalau kita punya ide dan gagasan mau apa-apa itu ya bertanya dulu, baik atau enggak,” ujarnya.
Ayat kedua dia menyebut surat al-Araf:172.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ
Ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka. “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini.
Sholihin menjelaskan, ini adalah ayat yang menjelaskan Allah berdialog dengan ruh. Ruh kita pernah dialog.
”Alastu birabbikum, kata Allah. Wahai ruh apakah kamu menganggap bahwa aku ini tuhanmu? kemudian ruh menjawab, qolu bala syahidnaa. Iya ya Allah aku mengakui bahwa Engkau adalah Tuhanku. Nah itu dialog yang luar biasa,” ujarnya.
Ayat ketiga, menyampaikan dialog malaikat Jibril dan Nabi Muhammad saw saat menerima wahyu pertama.
”Iqra ya Muhammad, kata Jibril. Nabi Muhammad menjawab, Maa ana biqori,” cerita Sholihin.
Menurut Sholihin, maa ana biqsri ini banyak tafsirnya. Bukan tidak bisa membaca, tapi Nabi Muhammad bertanya apa yang saya baca. Karena arti iqra dengan tilawah berbeda.
”Kalau iqra artiya membaca ada teksnya,” katanya.
Tiga ayat ini, Sholihin berharap menjadi landasan bagi MPID. ”Menurut saya MPID itu memiliki tugas yang sangat berat, bagaimana menjadikan manusia sukses dunia akhirat adalah tanggung jawab MPID,” katanya.
”Yang kedua orang bisa bertuhan dan tidak bertuhan itu yang bertanggung jawab ya MPID. Ketiga, bagaimana orang mau menjadi baik menjadi iqra tadi itu. Nanti MPID tugasnya ke sana, lebih berat dari Majelis Tabligh,” tandas Sholihin disambut tawa hadiri.
Penulis Ario Khairul Habib Editor Sugeng Purwanto