PWMU.CO – PWM Jatim tanda tangani MoU dengan pengusaha kemasan dari Malaysia, Ir Mohd Zein Harun, pemilik PS Medipack Sdn Bhd, Sabtu (4/11/2023).
Penandatanganan MoU berlangsung di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya.
Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM menyampaikan bersyukur saat penutupan Rakerwil MPID ini ada kegiatan yang sangat luar biasa yakni penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Cahaya Terang Benderang, perusahaan holding Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, dengan PS Medipack Sdn Bhd Company dari Kuala Lumpur.
”Kerja sama ini adalah sentilan saya pada saat Rakor di kampus seluruh jajaran pimpinan Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PWM Jatim,” kata Sukadiono.
Menurut dia, selama ini yang dia tahu Majelis Ekonomi itu seperti Majelis Tabligh hanya berisi seminar, mengisi pelatihan saja. Tetapi action yang ditunggu-tunggu belum ada.
”Itulah implementasi dari jihad ekonomi yang dicanangkan dalam Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makasar,” ujarnya.
Ia menambahkan, alhamdulillah kita sudah lama membangun kerja sama dengan Medipack ini dan kita mulai dari Jawa Timur terlebih dahulu. ”Sebagaimana matahari itu terbit dari timur,” ungkapnya.
Sukadiono ingin MoU ini tidak hanya sebatas di atas kertas tapi betul-betul terealisasi action-nya. Mulai tahun depan karena pabrik di PIER Pasuruan dimulai pembangunan pada bulan Februari 2024.
Setelah itu akan ada implementasi yang dilakukan oleh Majelis Ekonomi PWM. Nanti bisnis ini juga dilimpahkan kepada seluruh Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PDM.
”Saya ingin jihad ekonomi betul-betul jihad ekonomi yang sesungguhnya bukan jihad ekonomi kata-kata. Untuk itu harus ada action yang terimplementasi dan memberikan kontribusi kepada Persyarikatan Muhammadiyah. Ini penting untuk saya berikan stressing,” katanya.
Mohd Zein Harun menjelaskan perusahaannya berdiri tahun 2010. Pabriknya berada di Klang Selangor. Memproduksi kemasan untuk melayani produk makanan, minuman, dan lainnya.
Penulis Pandu Anom Nayaka Editor Sugeng Purwanto