PWMU.CO – Media online daerah harus berkualitas sebab informasi yang disajikan memengaruhi persepsi pembacanya.
Demikian pesan Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM dalam penutupan Rakerwil MPID di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim, Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Sabtu (4/11/2023).
Acara ini dihadiri pimpinan MPID (Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi) PDM seluruh Jawa Timur.
Dia mengatakan, teman-teman di daerah ketika membuat media online harus membuat berita-berita yang berkualitas, karena informasi itu sangat penting dan itu juga bisa mempengaruhi persepsi orang yang membaca.
”Kalau kemudian tulisan berita itu tidak berkualitas, persepsi orang bertambah jelek baik dari sisi narasumbernya dan media onlinenya,” kata Sukadiono yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya.
”Kami yang berada di PWM Jatim ingin selalu memperbaiki dari sisi informasi atau berita itu menjadi informasi yang berkualitas,” ujarnya.
Dia menambahkan, PWM Jatim mempunyai media online yang banyak jumlahnya dibandingkan dengan PWM lain. Dia berharap informasi yang ditulis teman-teman melalui media online itu isinya harus betul-betul berita yang berkualitas.
”Bukan hanya sekadar menulis, harus ada tim editing yang betul-betul memperhatikan kualitas dari berita baik dari tulisan, isinya serta sumbernya,” ujarnya.
Pak Suko, sapaan akrabnya, juga mengatakan sangat senang dalam Rakerwil ini dibentuk tim ekspedisi Muhammadiyah yang nantinya akan tersusun sebuah buku yang bercerita perjalanan KH Ahmad Dahlan dan mungkin nanti ada buku juga tentang persyarikatan Muhammadiyah.
Ini merupakan tim ekspedisi pertama yang dibentuk di Indonesia dari seluruh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang ada. ”Tentu tidak hanya dikembangkan itu saja, akan tetapi yang lain juga harus menjadi perhatian,” tuturnya.
Untuk program MPID soal digitalisasi, kata dia, ini menjadi tuntutan kita. Jadi Islam berkemajuan itu sering adalah Islam yang ada adaptif, inovatif, dan kolaboratif.
Islam adaptif tentunya Islam yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi. Menurut dia, dalam dunia medis pun sekarang seorang dokter jika membaca hasil foto radiologi tidak harus menunggu dokter, cukup dengan media online kemudian ditampilkan dan dibaca oleh klinik diagnosanya.
”Inilah digitalisasi, termasuk surat menyurat ini yang mungkin saya di PWM belum merasakan, tetapi di kampus membuat disposisi sudah menggunakan digital, meskipun berada di mana saja tetap bisa mendisposisi surat melalui cyber kampus,” katanya.
Ia menambahkan, kita ingin surat yang masuk di PWM Jatim ini bisa didisposisi secara online termasuk nantinya ketika ingin mengajukan sebuah anggaran. Nantinya surat digital dikembangkan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM).
Menurut dia, tim MPID PWM Jatim ini sudah memulai digitalisasi, tinggal bagaimana implementasinya dan bisa diikuti oleh MPID PDM.
“Prinsipnya yang penting ada kemauan. Jika ada kemauan, kemampuan akan datang begitu sebaliknya, jika tidak ada kemauan, kemampuan tidak akan datang,” tambahnya.
Dia berharap, mudah-mudahan Rapat Kerja Wilayah MPID Jatim ini bisa menghasilkan program-program kerja yang tentu bisa diimplementasikan dan yang lebih penting lagi koordinasi komunikasi antara MPID PWM dan MPID PDM bisa berjalan dengan lancar.
Perlu juga diadakan pelatihan khusus media sosial bagi MPID PDM supaya bisa meng-up date konten yang berkualitas melalui media sosial.
Penulis Pandu Anom Nayaka Editor Sugeng Purwanto