PWMU.CO – Peserta Kopdar Ambulans Lazismu 2023 ada yang akan Dikirim ke Palestina. Demikian kata Vendahara PWM Jatim drh Zainul Muslimin, pada penutupan Apel Jesiapsiagaan Bencana di Bumi Perkemahan Glagah Arum Lumajang, Ahad (5/11/2023).
“Kopdar Ambulans Lazismu 2023 sangat luar biasa. Bukan saja bagi level nasional, tapi level internasional karena salah satu yang hadir di kegiatan dua hari di sini, ada yang ditunjuk PP Muhammadiyah) akan berangkat ke Palestina,” pekik dr Zainul yang disambut tepuk tangan seluruh peserta.
Zainul mengatakan solidaritas Lazismu Jawa Timur untuk Palestina bukan sekadar kirim donasi saat ini. Tapi, sudah berjalan tahunan program bantuan alat tulis, buku, dan makanan untuk siswa di Palestina. Juga beasiswa bagimahasiswa Palestina yang kuliah di Jawa Timur.
“Terkait perang Palestina saat ini, ada prestasi yang membanggakan untuk Lazismu Jatim, yakni saudara kita dari RSML yang hadir di kopdar di sini ada satu yang ditunjuk PP Muhammadiyah untuk dikirim ke Palestina. Ini menjadi bukti pembelaan kita terhadap saudara kita di Palestina yang saat ini mengalami musibah kemanusiaan,” tegas Zainul yang mengenakan syal berbendera Palestina.
Atekan Siap Berangkat
Saat Zainul dikonfirmasi, tenyata peserta yang akan dikirim ke Palestina adalah Atekan (45 tahun) salah satu dari empat karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML).
Empat relawan Lazismu sekaligus MDMC dari RSML didaulat untuk .e.berikan pelatihan bagaimana cara tepat dan cepat menolong korban kecelakaan? Utamanya bagaimana cara memindahkan dan mengangkut korban kecelakaan ke dalam ambulans?
“(Rencana) Ke Palestine belum jelas, tapi dari PP suda ada edaran kalau memang kita sebisa mungkin memberangkatkan tim untuk ke sana. EMT-nya salah satunya saya, dari 33 orang yang masuk tim deploy. Tapi belum tahu kapan?” terang Atekan saat ditemui di rest area di sela perjalanan pulang ke Lamongan.
Rencana pemberangkatan Emergency Medical Team (EMT) ke Palestina, lanjut Atekan, sudah disampaikan di WhatsApp group sesaat setelah berkecamuknya perang di Gaza Palestina, “Di WA Group EMT ada info siap-siap ya. Jika kita bisa berangkat, ya berangkat. Kalo ngak, ya dimana lagi. Intinya kami disuruh siap-siap,” terang pria bertubuh tegap besar ini.
EMT itu bagian dari Muhammadiyah Aid internasional terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, terkait bisa tidaknya relawan Muhammadiyah dapat melakukan aksi kemanusiaan ke Palestina.
“Kondisi (perang) seperti ini negara mana yang bisa menjamin bisa berangkat (ke Palestina). Meski begitu saya siap jika disuruh berangkat sewaktu-waktu,” seru Atekan yang didukung penuh Lazismu Jatim.
Atekan mengaku bangga bisa terpilih masuk tim EMT terdiri dari 33 orang yang diseleksi ketat karena dijaring dari seluruh Indonesia.
“Masuk EMT kita harus lulus rangkaian tes. bahkan ada tes TOEFL nya, ada tes fisik dan wawancara. Dari RSML ada teman kami yang masuk EMT sudah dikirim ke Turki dan Banglades,” jelasnya.
Atekan berharap kepada seluruh warga Muhammadiyah Jawa Timur turut memberikan restu dan doanya agar diberikan jalan terbaik bagaimana cara kita bisa membantu saudara-saudara kita di Gaza Palestina, yang saat ini tengah menghadapi gempuran perang dari kaum zionis Israel.
“Prinsipnya kalau sudah masuk EMT ditugaskan di mana pun, ok saja. Dari 33 tim EMT ada dokter, perawat, dan logistik. Saya kebetulan masuk bidang logistik. Kalau memang kita bisa ke Palestina, ya siap. Jika tidak bisa, kita cukup kirim bantuan bukan personel,” tutup Atekan mengaku rezeki jika bisa dikirim ke Palestina.(*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni