Kesaksian Ibu
Saya yang lahir dan besar dari lingkungan pesantren Nahdlatul Ulama (NU) tidak tahu dan tidak kenal tentang Muhammadiyah, baik ajaran dan organisasi. Namun seiring waktu Allah SWT seakan membimbing penulis untuk dekat dengan Muhammadiyah.
Diawali dari istri saya, Eryk Wahyuni yag merupakan alumnus SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya lulusan 1998, sekaligus alumnus SMP Muhammadiyah 9 Surabaya di Kertajaya lulusan tahun 1995.
Di tahun 2007 saya resign dari wartawan dan membuka usaha riset dan arsip berita, dengan membantu pengarsipan video berita untuk pribadi dan institusi. Mayoritas klien saya dari sekolah-sekolah Muhammadiyah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Data riset dan arsip berita itu saya dimanfaatkan untuk membantu konsep publikasi dan berita institusi pendidikan dan usaha, termasuk untuk Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya tahun 2011-2013.
Hal itu membuat saya berpikir kenapa saya yang tidak tahu tentang Muhammadiyah (seakan) diarahkan Allah SWT untuk dekat-dekat dengan Muhammadiyah.
Tahun 2017 saat ngobrol santai dengan ibu, lontarkan pertanyaan itu seakan membuka kotak pandora. Ibu bercerita ternyata bapak dan kakek saya adalah orang Muhammadiyah.
Kakek atau ayah dari ibu, almarhum Ilham, merupakan tokoh Muhammadiyah dari Malang yang cukup vokal dan sering berdebat perihal khilafiah. Sayangnya, dia meninggal sebelum saya lahir.
“Mbahmu, Kiai Ham (Ilham) tokoh Muhammadiyah Malang orangnya kritis sering debat soal ibadah. Beda dengan bapakmu yang pendiam, mau datang dan menghormati semua undangan,” ucap ibu yang telah berpulang tahun 2019 di usia 74 tahun.
DNA Muhammadiyah
Fenomena di atas seakan menegaskan betapa DNA atau gen Muhammadiyah dalam diri seseorang akan mengantarkan dia pada komunalnya.
Buktinya, meski penulis kehilangan tautan sejarah, dalam hal ini tidak ada transfer pengetahuan tentang Muhammadiyah, namun adanya DNA Muhammadiyah dalam diri penulis seakan dibimbing Allah SWT untuk bisa dekat dengan Muhammadiyah.
Ini sesuai hukum fisika, like e text like atau hukum tarik menarik, yang mirip akan menarik yang mirip.
Setelah tahu adanya DNA Muhammadiyah, maka selanjutnya tugas sya untuk membangunkan dan membangkitkan DNA itu agar berperan aktif di perserikatan Muhammadiyah. Diawali aktif di PWMU.CO lalu mengenal PWM, PDM, PCM, PRM, ortom, serta Lazismu dan lain-lain.
Selamat Milad Ke-111 Muhammadiyah 12 November 2023. Selamat hari Pahlawan 10 November.
Muhammadiyah turut berperan aktif dalam pertempuran Surabaya dan Resolusi Jihad tahun 1945.
Semoga ke depan terus terkuak bukti-bukti sejarah peran besar Muhammadiyah untuk kemajuan NKRI, sebelum dan sesudah kemerdekaan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni