PWMU.CO – Haedar Nashir mengungkapkan, dia baru kali pertama hadir di Wisuda Ke-42 Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (11/11/2023).
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu memberikan amanat sekaligus meluncurkan Program Studi Kedokteran Gigi Umsida.
“Ini merupakan kehadiran pertama saya pada wisuda di kampus Umsida. Karenanya, kami sampaikan tahniah. Selamat atas wisuda yang ke-42 dan selamat juga atas kemajuan yang dicapai oleh Umsida. Kami doakan dan terus berikhtiar agar pada waktunya bisa segera terwujud Fakultas Kedokteran Umsida,” ucap Haedar.
Karena itu, sambungnya, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak termasuk kerja sama dengan Fakultas Kedokteran, juga pihak dari Muhammadiyah yang mendukung kemajuan ini.
Prof Haedar memberikan beberapa amanat kepada para wisudawan. “Kepada para mahasiswa, kami atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan selamat atas capaian dan kebahagiaan yang hari ini menjadi milik Anda semua yang sebentar lagi menjadi alumni Umsida. Sesuai dengan tagline kampus ini, bangga Umsida, saya harap kalian memiliki pride (kebanggaan) tersendiri setelah selesai dari kampus ini,” pesannya.
Selanjunya, ia memberi pesan kepada para wisudawan jika suatu saat menemui kekurangan Umsida, biarkan itu menjadi agenda Pak Rektor dan pihak Umsida untuk terus memperbaiki. Namun, ia berharap wisudawan bisa mengenang Umsida sebagai kampus yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup wisudawan.
Ia memberi amanat dari manapun latar belakang seluruh mahasiswa Umsida—sebagaimana juga seluruh mahasiswa di perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah—PP Muhammadiyah berharap agar wisudawan menjadi lulusan-lulusan yang memiliki karakter akhlak yang terbaik.
“Akhlak yang utama yaitu akhlak yang karimah sebagaimana misi Nabi untuk menjadikan risalahnya sebagai risalah yang membangun akhlak,” ujarnya.
Menurut Haedar, berapa pun bangsa ini memiliki anak-anak bangsa lulusan perguruan tinggi dalam dan luar negeri yang cerdas, berilmu, dan berkeahlian, tetapi manakala akhlak moral dan etikanya luluh apalagi mengalami erosi, maka bangsa itu tidak akan bisa bertahan lama. Bangsa itu akan runtuh karena moralitas bangsanya juga luluh. Maka ia berpesan agar wisudawan dapat merawat integritas diri, jadi apapun dan di manapun.
“Bangsa ini dianugerahi Allah melalui hutan, laut, tambang, dan kekayaan budaya yang luar biasa. Maka, jangan sampai negeri yang kaya raya ini hilang karena anak bangsanya tidak memiliki akhlak, moralitas, dan etika luhur yang bisa merawat dengan amanah negeri tercinta ini,” tuturnya.
Baca sambungan di halaman 2: Kampus Muhammadiyah untuk Semua