PWMU.CO – Jaringan Wisata Muhammadiyah Jawa Timur mengadakan rapat pra Munas di Hotel Namira Surabaya lantai rooftop, Sabtu (11/11/2023).
Acara dibuka oleh Fathul Mufid, Sekretaris Badan Pengurus Pimpinan Pusat Jaringan Wisata Muhammadiyah.
Mufid menyampaikan asal-usul dibentuknya Jaringan Wisata Muhammadiyah yang semula ia menginisiasi terbentuknya grup Whatsapp JWM.
Dia mengatakan, awalnya sebuah komunitas di WA namun ia ingin menggarap lebih serius anggotanya terdiri pengusaha wisata dan warga Muhammadiyah.
Dibentuklah struktur BP JWM lalu mendapat SK Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah di periode 2015-2022 yang diketuai almarhum Muhammad Najikh pemilik PT Kelola Mina Laut. Kemudian dilanjutkan oleh Herry Zudianto, mantan Wali Kota Yogyakarta. Berdirinya JWM disepakati atas dasar kesepakatan bersama.
Menurut Mufid, hasil diskusi Jaringan Wisata Muhammadiyah ada beberapa masukan untuk JWM Jatim untuk dibawa ke Munas.
Pertama, mengenalkan Jaringan Wisata Muhammadiyah ke masyarakat di Jawa Timur, khususnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik. Dikenalkan ke sekolah, rumah sakit, atau lembaga Muhammadiyah.
Kedua, pedoman harap diseriusi untuk pengurusannya, bisa menginduk ke MEBP. Ketiga, harus ada orang yang mewakili JWM bisa tembus ke kementerian dan lembaga eksternal.
Keempat, mohon dibentuk ketua, sekretaris, bendahara untuk JWM Jatim beserta struktur kepengurusan. ”Rencana ke depan membentuk JWM tiap provinsi,” ujarnya.
Kelima, JWM disesuaikan dengan ketentuan pemerintah, lembaga resmi itu ada organisasinya yang formal dan jelas aturannya.
Keenam, organisasi ini harus masuk dalam Muhammadiyah, dan perlu waktu untuk masuk untuk berdiri sendiri.
Ketujuh, harapan ke depan bisa rekomendasi ketua sekretaris JWM masuk pengurus MEBP.
Kedelapan, visi misi ke depan akan menjadi otonom.
Kesembilan, ada acara pra Munas bisa via Zoom sebelum dilakukan Munas tanggal 17-19 November 2023 di SM Tower and Convention Yogyakarta.
Link pendaftaran Munas boleh diikuti oleh semua anggota grup WA dan mempunyai hak pilih ketika Munas.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Sugeng Purwanto