PWMU.CO – Kunjungi WGK, siswa kelas IV SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres) Jawa Timur melakukan Outdoor Activity, Rabu (8/11/2023).
Sebanyak 127 siswa mengunjungi Wisata Giri Kuno (WGK) untuk melakukan pembelajaran di luar kelas. Dipilihnya WGK yang berlokasi di Kawasan Giri tepatnya di wilayah RT 14 RW 04 Desa Giri Kebomas Gresik ini bukan tanpa sebab.
Koordinator Pelaksana Ely Safanah Ssi menjelaskan tema pembelajaran yang saat ini diikuti oleh siswa yakni Mengenal Kearifan Lokal (Sejarah dan Budaya Gresik) cocok dengan lokasi tersebut. Hal ini berkaitan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka yang diikuti oleh siswa kelas IV.
“Mempelajari sejarah dan budaya suatu daerah dapat dimulai dengan mengunjungi tempat bersejarah serta mempelajari kebudayaan daerahnya. Mengunjungi WGK menjadi langkah yang tepat guna memudahkan pemahaman siswa tentang sejarah dan budaya Gresik,” ungkapnya.
Dia menuturkan, WGK menghidupkan memori sejarah kerajaan Giri Kedaton yang pernah jaya di masanya dalam persebaran agama Islam di tanah Jawa, khususnya di Kabupaten Gresik. Terdapat banyak ornamen bangunan yang menyuguhkan beberapa replika pada zaman Giri Kedaton.
Selain bangunan inti berupa pendapa atau joglo sebagai replika pusat dakwah Sunan Giri di Giri Kedaton, juga ada sumur gemuling, gazebo, jublang (kolam mandi), dan pasar gede. “Selain sejarah Kerajaan Giri Kedaton, anak-anak juga penasaran dengan kebudayaan Gresik. Mereka diajak untuk membatik bersama ibu-ibu Komunitas Batik Korasi Giri,” tuturnya.
Batik Tulis Korasi Giri
Ely Safanah menjelaskan Batik Tulis Korasi Giri merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan. Siswa terlihat antusias saat melakukan kegiatan membatik. Mereka dipandu oleh petugas WGK Fathus Syakur dan Libiya Mufidah bersama ibu-ibu Komunitas Batik Korasi Giri.
Para siswa yang dibentuk menjadi beberapa kelompok disediakan seperangkat alat membatik. Kompor, wajan kecil, canting, bidangan, pewarna, kain, dan malam khusus untuk membatik. Fathan El Fatih Reziq Hanani, salah satu siswa IV mengatakan baru tahu cara tradisional membuat batik tulis.
“Seperti melukis di atas kain,” kata Fathan.
Setelah motif batik sudah terlukis di atas kain, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan dan penjemuran. Setelah diberi warna, motif batik yang telah dibuat oleh para siswa SD Mugres terlihat semakin cantik. (*)
Penulis Venna Yulia Rachmawati. Editor Ichwan Arif.