PWMU.CO – Tentara menjadi kostum favorit siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, di peringatan Hari Pahlawan Nadional bertajuk ‘My Hero, My Spirit, SD Mugeb Stand for Palestina’, Jumat (10/11/2023).
Sebagian besar siswa, baik laki-laki maupun perempuan, banyak yang datang ke sekolah dengan memakai kostum pahlawan tentara. Mereka memang diwajibkan memakai kostum bertema pahlawan untuk menyemarakkan momentum ini. Karena begitu banyak siswa berkostum tentara, maka mereka diajak maju ke depan panggung untuk berfoto bersama.
Di antara banyak siswa yang memakai kostum tentara itu, ada seorang siswa kelas IV yang memakai atribut tentara lengkap. Ialah Alvino Rizky Ramadhan kelas IV Isa. Alhasil, namanya terpilih sebagai siswa dengan kostum terbaik di jenjang kelas IV.
Siapa sangka Alvino sangat totalitas menyiapkan segala atribut yang dia pakai dari ujung kaki sampai kepala. Kalau siswa lainnya memakai baju yang dipunya di rumah atau menyewa, lain dengan Alvino.
“Aku beli sarung pistol Rompi Holster Airsoft,” ujarnya sambil menyebutkan toko online terkemuka. “Celana, baju, sama velcro juga beli,” imbuhnya sambil menyebutkan nama toko online lainnya karena beli terpisah. “Tapi patch velcro bendera Indonesia dan Palestina belum sampai,” imbuhnya.
Alvino pun bersyukur sang ayah mengajaknya membeli atribut itu tanpa dia minta. Karena sangat senang, dia berencana mengenakan kostum itu di peringatan Hari Pahlawan 2024. “Kelas V rencananya pakai baju ini lagi. Tapi pakai senjata yang aku beli dan belum sampai,” terangnya.
Dia lantas menunjukkan helm airsoft sang ayah yang bersejarah. “Helm ini sudah 13 tahun. Sejak ayah belum menikah,” jelasnya.
Meski lelah, Alvino tetap semangat mengenakan atribut lengkap. “Biar bagus, nggak apa, aku masih mau pakai,” jawabnya ketika menjelang siang, guru membolehkannya melepas helm atau atribut lainnya jika merasa berat atau panas.
Dia lalu menegaskan dengan bangga, “Ini seragam pasukan tentara gurun.”
Cut Nyak Dhien
Lain cerita dengan Khofifatur Rohmah SPdI, wali kelas I yang memakai baju ala Cut Nyak Dhien. Gelungan menyerupai konde menyembul di atas kerudung hitamnya. “Alhamdulillah,” ujarnya bersyukur setelah terpilih menjadi kostum terbaik versi guru.
Ifa mengaku tak menyangka kostumnya terpilih sebagai yang terbaik. “Gak ada persiapan, cuma malam sebelumnya saya membuat bendulan (konde di kepala) itu saja. Nunggu bayi tidur dulu baru buat cempolan itu,” terangnya, Ahad (12/11/2023).
Dia bersabar menunggu sang bayi tidur sehingga sampai larut malam membuat cempolan untuk dia tempel di atas kepala itu. “Kemarin saya membuatnya malam, biasanya anak saya tidur jam 7, kemarin jadi tidur jam 8.30 WIB,” kenangnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni