PWMU.CO – Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Muhammad Arifin SAg MAg mendapatkan penghargaan sebagai tokoh agama yang peduli akan bahaya narkoba. Penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur itu diberikan dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017 yang diselenggarakan di Makodam V Brawijaya, Kamis (13/7) malam.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang disaksikan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf, Kepala BNN Jatim Brigjen Pol Drs Fatkur Rahman SH MM, dan beberapa pejabat lainnya.
(Baca: Di Hadapan Para Ustadz NU, Ketua LDK Muhammadiyah Sampaikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba)
Selain aktif memberikan ceramah tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, Arifin juga aktif menulis buku seputar masalah narkoba. Di antara judul buku yang telah ditulis adalah, Narkoba dalam Paradigma Agama, Ayat-ayat Narkoba, Cerdas Tanpa Narkoba, Peran Tokoh Agama dalan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Narkoba dalam Paradigma Islam, Narkoba, IMS dan HIV-AIDS dalam Perspektif Agama.
Tidak hanya itu, Arifin adalah pencipta alat peraga untuk soaialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). “Sekarang display alat itu ada di seluruh Indonesia,” ujarnya pada pwmu.co, Jumat (14/7).
(Baca juga: Lewat Dakwah Khusus, Muhammadiyah Jatim Gerakkan Dakwah Berbasis Komunitas)
Arifin juga pernah dinobatkan sebagai penyuluh terbaik tingkat nasional oleh Presiden SBY saat peringatan HANI 2010 di Jakarta. Pada saat itu, dia juga merupakan pelatih alat detektor Alfa Six—sebuah alat yang mampu mendeteksi pembawa narkoba yang ada di sekitarnya.
Selain tokoh agama, penghargaan juga diberikan kepada kepala daerah, musisi, dan tokoh masyarakat lain yang dinilai konsisten pada upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Selamat! (MN)
PWMU.CO – Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Muhammad Arifin SAg MAg mendapatkan penghargaan sebagai tokoh agama yang peduli akan bahaya narkoba. Penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur itu diberikan dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017 yang diselenggarakan di Makodam V Brawijaya, Kamis (13/7) malam.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang disaksikan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf, Kepala BNN Jatim Brigjen Pol Drs Fatkur Rahman SH MM, dan beberapa pejabat lainnya.
(Baca: Di Hadapan Para Ustadz NU, Ketua LDK Muhammadiyah Sampaikan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba)
Selain aktif memberikan ceramah tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, Arifin juga aktif menulis buku seputar masalah narkoba. Di antara judul buku yang telah ditulis adalah, Narkoba dalam Paradigma Agama, Ayat-ayat Narkoba, Cerdas Tanpa Narkoba, Peran Tokoh Agama dalan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Narkoba dalam Paradigma Islam, Narkoba, IMS dan HIV-AIDS dalam Perspektif Agama.
Tidak hanya itu, Arifin adalah pencipta alat peraga untuk soaialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). “Sekarang display alat itu ada di seluruh Indonesia,” ujarnya pada pwmu.co, Jumat (14/7).
(Baca juga: Lewat Dakwah Khusus, Muhammadiyah Jatim Gerakkan Dakwah Berbasis Komunitas)
Arifin juga pernah dinobatkan sebagai penyuluh terbaik tingkat nasional oleh Presiden SBY saat peringatan HANI 2010 di Jakarta. Pada saat itu, dia juga merupakan pelatih alat detektor Alfa Six—sebuah alat yang mampu mendeteksi pembawa narkoba yang ada di sekitarnya.
Selain tokoh agama, penghargaan juga diberikan kepada kepala daerah, musisi, dan tokoh masyarakat lain yang dinilai konsisten pada upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Selamat! (MN)