Kuis Spontan
Di tengah pelatihannya, Fatoni memberikan kuis berhadiah secara spontan agar mereka mengenal kata-kata berbahasa baku. Sebanyak 11 pertanyaan dia lontarkan secara lisan.
Kuis ditutup ketika Sayyidah membagikan kunci jawaban di grup WhatsApp pelatihan. Muncullah Riska Widiyanita Batubara SHum MPd, Kabag Humas yang juga dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMG. Ada 7 dari 11 jawabannya yang benar. Akhirnya dialah yang mendapat hadiah buku.
Banyak peserta terkecoh dengan kata-kata yang umumnya ditulis dengan salah. Seperti kharisma yang mestinya ditulis karisma, nahkoda seharusnya nakhoda, silahkan seharusnya silakan, aktifis seharusnya aktivis, merubah seharusnya mengubah, dan kita meneladani Nabi seharusnya Nabi meneladani kita.
Selain itu, pecinta seharusnya pencinta, menghimbau seharusnya mengimbau, dan Aisiyah seharusnya Aisyiyah. Penulisan gaya selingkung gelar tanpa titik koma juga menjadi soal kuis ini: Rektor UMG Nadhirotul Laily SPsi MPsi PhD Psikolog.
Acara diakhiri dengan tugas menulis berita tentang pelatihan pagi hingga sore itu. Tiga penulis berita terbaik mendapat hadiah dari PWMU.CO. Mereka adalah Widiharti Lubis, Anggita Nurma, dan Tsalis Apriliah. Sedangkan tiga peserta dengan foto terbaik adalah Anggita Nurmah, Hafni Zahara, dan Rifqi.
Umi Chotijah SKom MKom, Dosen Prodi Teknik Informatika UMG, sangat antusias mengikuti workshop ini dari awal hingga akhir meski harus meninggalkan jam mengajar. “Semoga dalam workshop ini dapat ilmu yang bermanfaat,” ujarnya.
Fatoni mengaku, hadiah-hadia tersebut berasal dari PWMU.CO dan buku yang khusus dia beli di toko buku sebagai hadiah utama. (*)
Penulis Widiharti Lubis dan Anggita Nurmah. Naskah ini merupakan penggabungan dua karya terbaik II dan III di praktik menulis. Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni