PWMU.CO – Tak ada kultur pengukuhan, taaruf ala Nasyiah dikenalkan Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur Desi Ratna Sari SH.
Sebelumnya, Desi mengucapkan selamat atas pengukuhan Pimpinan Daerah NA (PDNA) dan PD Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Lumajang, Rabu (15/11/2023). Desi kemudian menyampaikan beberapa pesan serta harapannya, khususnya kepada PDNA Lumajang.
“Sebenarnya kultur pengukuhan Nasyiah berbeda dengan Pemuda Muhammadiyah. Di Nasyiah, tidak ada proses untuk pengukuhan atau pelantikan, yang ada adalah taaruf,” terangnya.
Di taaruf inilah ada proses untuk menyamakan ide, gagasan, dari perbedaan pemikiran, karakter, atau mungkin gaya bahasa. Desi mengumpamakannya seperti pada proses menuju pernikahan.
“Karena dalam Nasyiahlah tempat dimulainya untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah termasuk dalam dakwah Nasyiah yang amar makruf nahi mungkar,” imbuh Desi.
Peluang Menambah Kader
Desi juga mengapresiasi PDNA Lumajang atas kerja keras yang luar biasa dalam eksistensinya di media sosial. “Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi peluang bagi teman-teman Nasyiah untuk menambah jumlah kader di Kabupaten Lumajang,” doanya.
Desi menekankan, NA adalah perempuan berkemajuan yang bukan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk berbuat dosa. Oleh karena itu, dia berpesan agar antaranggota harus saling menguatkan dan dapat membangun fondasi yang juga kuat dalam menghadapi tantangan kemajuan teknologi yang ada di negara ini.
Pada akhir sambutannya, Desi mengucapkan, “Terima kasih kepada Ayahanda PDM dan Ibunda PDA Lumajang yang senantiasa memberikan dukungan penuh di seluruh aktivitas Nasyiatul Aisyiyah Lumajang.”
Ucapan terima kasih juga tak luput dia sampaikan kepada PDPM Lumajang yang sudah mengiringi dakwah NA. “Kepada Bapak dan Ibu jajaran pemerintahan, insyallah kami (Nasyiah) siap bersinergi dalam pencegahan stunting, kemajuan ekonomi, dan juga pendidikan,” ucap Desi.
Sambutan ini dia akhiri dengan yel-yel khas Nasyiah yang membangkitkan semangat. (*)
Penulis Shabila Fandyta Putri Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni