PWMU.CO – Guru Muhammadiyah harus bangga berseragam HW (Hizbul Wathan).
Demikian disampaikan Wakil Ketua PDM Lumajang Drs Aminuddin di acara Perkemahan Pandu Pengenal (Perpanal) HW se- Konsul Besuki dilaksanakan di lapangan Pabrik Gula Jatiroto Lumajang, Jumat-Ahad (17-19/11/2023).
Acara diiikuti 180 peserta terdiri dari berbagai daerah Lumajang, Jember dan Probolinggo. Ada agenda petualang dan baksos ke masyarakat.
Acara dibuka oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lumajang Drs Aminuddin. Hadir perwakilan Pemuda Muhammadiyah, PDA, guru Muhammadiyah, PCM Jatiroto, manajemen PG Jatiroto, dan Forkompimca Jatiroto.
Aminuddin mengatakan, Hizbul Wathan merupakan kepanduan Muhammadiyah yang dulunya bernama Padvinder Muhammadiyah.
“Kegiatan ini merupakan positif dan harus digiatkan setiap tahun karena Covid-19 sudah berlalu,” ujar Aminuddin.
Dia mengatakan, kegiatan ini esensinya bukan hanya pada perkaderan namun bagaimana syiar Muhammadiyah hadir di tengah masyarakat.
“Harapannya selama tiga hari di sini membawa efek positif bagi perekonomian di wilayah Jatiroto. Oleh karena itu PDM Lumajang berharap kegiatan ini diadakan setiap tahun dengan tempat yang berbeda,” tuturnya.
Ditegaskan, guru Muhammadiyah harus bangga mengenakan seragam HW karena itu ciri khas kepanduan Muhammadiyah.
”Meskipun sempat ada isu kalau upacara di Alun-alun Lumajang memakai seragam Hizbul Wathan dilarang itu hoax. Jangan percaya. Bapak ibu guru Muhammadiyah jangan pernah takut berseragam HW,” tegasnya lagi.
Wakil Ketua PDPM Aulia Nur Basmala SPdI mengatakan kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena kader akan tumbuh dan berkembang dari bergiat dan bergerak.
“Dari sinilah kader ditempah dan dididik serta dikenalkan bagaimana Muhammadiyah itu dalam melayani umat serta bagaimana caranya bersosial di masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, pengaderan dimulai dengan cara bergembira insyaallah anak-anak yang masuk usia remaja seperti ini akan senang,agar mereka tidak terkontaminasi dengan pergaulan yang salah”
Penulis Syahrul Ramadhan, Kuswantoro Editor Sugeng Purwanto