PWMU.CO – Dispendukcapil jemput bola pelayanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur, Kamis-Jumat, (9-10/11/2023).
Kegiatan tersebut terbuka untuk warga sekitar dan juga guru serta karyawan SDMM. Persyaratannya, semua harus membawa handphone masing-masing dan surat nikah bagi yang Kartu Keluarganya belum terupdate. Tim dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Gresik melayani pembuatan IKD di perpustakaan Hachi, lantai 1 SDMM.
Narulita Octaviani, salah satu petugas Dispendukcapil, mengungkapkan, layanan ini merupakan bentuk jemput bola agar dekat dengan Masyarakat. “Mengadakan pelayanan jemput bola Kartu Tanda Penduduk (KTP) digital. Untuk Dikdasmen Gresik sudah semua, sekarang ke Manyar (SDMM),” ujarnya.
Octavia menyayangkan pada layanan ini tidak banyak yang hadir. “Dari estimasi dua hari ditargetkan 200-500 yang terdata tapi hanya 147 yang hadir,” ujarnya.
Kata Octavia, langkah awal untuk mendapatkan pendataan secara digital ialah setiap pemilik KTP harus mengunduh aplikasi Identitas Kependudukan Digital lewat Google Play. Kelebihannya, semua terdata dalam satu aplikasi, mulai dari istri hingga anak. “Sesuai dengan yang tertera di kartu keluarga,” terangnya.
Namun, sambung Octavia, untuk pendataan aplikasi ini harus dengan bantuan verifikasi operator. Itu sebabnya perlu jemput bola. “Setelah foto selfie ada durasi 3 detik harus dibarcode dengan operator, jadi harus tatap muka langsung,” kata perempuan lulusan Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) ini.
Banyak fitur menarik di aplikasi IKD seperti yang dicoba oleh Zaki Abdul Wahid, salah satu guru SDMM. Mulai dari data KTP yang dapat memunculkan barcode dengan batasan waktu memindai, data keluarga sesuai kartu keluarga, dokumen yang dapat memunculkan barcode, dan tanda tangan elektronik. Soal keamanan aplikasi ini mengharuskan untuk memasukkan nomor pin 6 digit yang dapat diganti. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni