PWMU.CO – Islam adalah ajaran kasih sayang. Ajaran kasih sayang itu harus diamalkan, termasuk oleh orangtua kepada anak-anaknya atau guru kepada anak-anaknya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim Hj Rukmini menyampaikan hal itu ketika memberi tausiyah dalam acara Silaturahim Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Gresik, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Sabtu (15/7).
(Berita terkait: Ini Jawabnya, Mengapa Ibu Sering Mengulang Kata-Kata pada Anaknya)
Menurut Rukmini ada beberapa bentuk kasih sayang yang harus ditanamkan orangtua dan guru pada anak-anaknya.
Yaitu menanamkan ajaran tauhid. “Jangan menyekutukan Allah termasuk dalam ajaran dan aturan Allah,” pesannya. Selain itu, kata Rukmini, juga harus ditanamkan sikap berbakti pada orangtua. “Tak kalah pentingnya adalah menanamkan sikap mengenal keluarga, kerabat, atau sanak famili,” ujarnya.
Bentuk kasih sayang lainnya, lanjutnya, adalah menanamkan sikap mengenal tetangga dan berbuat baik pada mereka. “Kita juga harus menanamkan sikap berkomunikasi yang bagus,” tutur mubalighah Aisyiyah itu.
(Baca: Begini Seharusnya Merawat Jenazah yang Berpenyakit Menular)
Menyinggung soal hakikat Syawalan yang di dalamnya ada Idul Fitri, Rukmini mengungkapkan bahwa hari itu adalah momen kembalinya seseorang yang beriman ke dalam keadaan suci. Menurutnya, makna kembali di sini meluputi tiga hal. Pertama, kembali pada Allah. Bahwa segala sesuatu akan dikembalikan pada Allah. ”Sakit, musibah, kematian, atau kesedihan harus kita kembalikan pada Allah,” ajaknya.
Kedua, kembali pada fitrah. Rukmini menjelaskan bahwa fitrah manusia ada tiga yaitu menyukai kejujuran, kebaikan, dan keindahan. “Hal ini adalah esensi kembali setelah proses tarbiyah Ramadhan. Manusia dikembalikan pada fitrahnya,” jelasnya.
Ketiga, kembali pada keluarga. “Mari kita kembali menjalin silaturahim dan menjalankan fungsi tarbiyah (pendidikan), tadris (latihan), dan takhdib (pembiasaan),” pesan Rukmini. (Agustine Nurhayati)