PWMU.CO – Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan menekankan Indonesia harus mencatat kebudayaan sebagai sebuah investasi agar dapat terus tumbuh berkembang.
Pernyataan ini terlontar saat Dialog Terbuka Muhammadiyah bersama Calon Pemimpin Bangsa yang dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11/2023).
Adalah panelis Prof Dr Zuly Qodir MAg yang menanyakan, bagaimana cara agar memunculkannya kembali para aktivis budaya yang saat ini kabarnya nyaris tidak terdengar dan bagaimana agar para aktivis budaya tersebut dapat memiliki daya saing secara internasional.
Anies menerangkan jika melestarikan budaya itu baik, namun menurutnya mengembangkan budaya merupakan tindakan yang akan jauh lebih baik lagi.
“Semua pengeluaran di bidang kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan di bidang kebudayaan tidak boleh di catat sebagai biaya atau cost. Tapi harus dicatat sebagai investasi,” ungkapnya,
Calon presiden (Capres) nomor urut 1 tersebut mengatakan jika kebudayaan dicatat sebagai investasi maka negara akan memperhitungkan apa yang akan dihasilkan dari budaya tersebut.
Dan sebaliknya saat kebudayaan dicatat sebagai biaya, tentu negara berusaha untuk terus menghemat hingga mengurangi dana itu.
“Jika kita mengurangi dana untuk kebudayaan maka para seniman mengalami kesulitan untuk berekspresi atas karya-karya seninya,” paparnya.
Ia menjelaskan bagaimana pemerintah Korea Selatan menjadikan budayanya sebagai ladang investasi pada awal tahun 90-an.
“Mereka memberikan fasilitas yang luar biasa sehingga seniman Korea Selatan itu dapat berkarya. Mulai dari fasilitas tempat, biaya, dan lainnya,” ungkap Anies.
Investasi tersebut melahirkan keberhasilan besar dalam waktu dua dekade yang ditandai dengan melejitnya budaya K-POP ke seluruh dunia.
“Kami melihat Indonesia juga sangat mampu melakukan itu, tinggal negara harus mengalokasikan dana yang cukup,” ucapnya.
Investasi Budaya Lebih Besar
Anies mengungkapkan keinginannya ke depan agar negara dapat memberikan investasi yang lebih besar untuk bidang kebudayaan.
“Supaya para seniman dan budayawan memiliki kelonggaran untuk berkarya karena dananya sudah dibantu disiapkan oleh negara,” tuturnya.
Ia juga menambahkan agar negara tidak membatasi dan cukup menjadi fasilitator untuk berkolaborasi dengan para seniman atau budayawan.
“Negara membantu tapi jangan negara yang terlibat dalam kegiatan kebudayaan,” tegas Anies.
Anies mengutarakan harapannya agar seluruh seniman dan budayawan Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi tamu memesona di negeri orang.
“Ke depan justru itu yang akan kami dorong supaya Indonesia mewarnai kebudayaan dunia, bukan hanya mengimpor kebudayaan dunia di sini,” jelasnya.
Selain hari ini di UMS, PP Muhammadiyah juga akan menggelar dialog terbuka untuk pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (24/11/2024) dan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo Mahfud MD, di Uiversitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis, (23/11/2023). (*)
Penulis Bocca Della Verita Editor Mohammad Nurfatoni