Pemilu Harus Tegak Lurus di atas Konstitusi
“Yang ketiga kami juga berharap Pemilu 2024 dijaga bersama oleh kita semua termasuk oleh capres-cawapres agar berjalan luber jurdil, bermartabat, beretika, menjunjung tinggi kebenaran, kepatutan, sekaligus juga kontestasi demokrasi yang tegak lurus di atas konstitusi, tidak ada penyimpangan serta dapat menjadi pemersatu bangsa,” harapnya.
Menurutnya, pemilu dan kontestasi politik yang berbeda tidak boleh menjadi tempat untuk meretakkan keutuhan bangsa. Seberapa pun perbedaan politik tidak menjadi tempat pertempuran politik yang mengoyak persatuan bangsa. Sungguh rugi jika karena pemilu kita percaya sebagai bangsa.
“Keempat yang kami harapkan semua capres dan cawapres betul-betul mampu membawa Indonesia sebagai negara yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, serta mampu menyelesaikan persoalan-persoalan berat bangsa yang dapat diurai satu persatu,” paparnya.
Menurutnya, korupsi yang masif dengan KPK yang lemah, kesenjangan sosial, ekonomi, SDA yang banyak dieksploitasi demi kepentingan investasi, kemudian persoalan-persoalan lain termasuk hutang negara yang berat harus dihadapi bersama setelah kepemimpinan pemimpin nasional yang baru, dengan penuh pertanggungjawaban yang tinggi, yakni pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah secara tersistem.
“Kami juga berharap para pemimpin bangsa ini ke depan bisa membawa Indonesia menjadi negara maju yang modern, negara besar yang berdiri sejajar, bermartabat, dan berdaulat dengan bangsa lain yang lebih maju dan tidak menjadi negara yang sekedar menjadi objek investasi dan segala kepentingan-kepentingan politik luar negeri, atau pihak lain yang boleh jadi tidak sejalan semangat jiwa dan dasar-dasar konstitusi,” tandasnya.
Terakhir, dia berharap para pemimpin bangsa ke depan baik di eksekutif, legislative, maupun yudikatif, TNI, Polri bisa memobilisasi potensi agar Indonesia ke depan menjadi negara bekemajuan, tapi pada saat yang sama tetap berdiri tegak di atas kepribadiannya, di mana agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa menjadi nilai kehidupan berindonesia.
“Sehingga Indonesia menjadi negara berkemajuan dan mampu bersaing dengan bangsa lain tetapi tetap memiliki jati diri yang kokoh di mata dunia. Maka jadilah para pemimpin bangsa yang berjiwa besar, bertradisi besar, dan membawa Indonesia menjadi negara besar yang berkemajuan,” ujarnya. (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni