Mengawal Misi Muhammadiyah di Parlemen
Di kesempatan itu Zainuddin menceritakan awal mula kariernya di dunia politik. Yakniberawal dari instruksi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam Pemilu 2019. “Oleh karena itu mengawal misi Muhammadiyah di Parlemen menjadi tugas yang melekat di pundak kami,” katanya.
Salah satu kiprah Zainuddin dalam membantu Muhammadiyah adalah menyalurkan bea siswa Program Indonesia Pintar (PIP) ke lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Zainuddin menegaskan, sangat penting sekali untuk memiliki wakil kader Muhammadiyah di parlemen, yakni untuk membantu perjuangan Muhammadiyah untuk menggapai visi dan misi Muhammadiyah.
Kisah perjuangan Zainuddin Maliki di parlemen dia dokumentasikan dalam dua judul buku, yakni: Menyuarakan Kewarasan Publik dalam Politik dan Mengawal Misi Muhammadiyah di Parlemen.
Zainuddin juga menjelaskan bahwa perbedaan antara Muhammadiyah dan politik adalah ketika memberi. Kalau di Muhammadiyah ketika memberi dengan tangan kanan maka tangan kiri tidak boleh tahu. Akan tetapi di politik kebalikannya.
Zainuddin menekankan bahwa di tahun 2024 harus memilih pemimpin yang benar-benar memerjuangan kepentingan umum, karena jika suatu negara belum sejahtera berarti pemimpinya sedang tidak baik-baik saja. “Maju tak gentar pilih yang benar,” pesan Zainuddin.
Pada sesi tanya jawab, yang bertanya berhak mendapatkan 10 buku “Mengawal Misi Muhammadiyah di Parlemen. Acara ditutup dengan menanyi bersama lagu Jagalah Hati yang dipopulerkan KH Abdullah Gymnastiar dan sebait yel-yel berikut:
Islam agamaku
Muhammadiyah gerakanku
Aisyiyah lebangganku
Zainuddin Maliki pilihanku (*)
Penulis Eli Syarifah Editor Mohammad Nurfatoni