Pertanyaan Nyleneh! Bagaimana Nasib Muhammadiyah Tahun 2067?

Ustadz  HM Musyafak yang didampingi 4 guru dalam ceramahnya. (Foto Yazid/pwmu.co)

PWMU.CO – Bagaimana nasib Muhammadiyah pada Tahun 2067? Pertanyaan nyleneh itu disampaikan Ria Pusvita Sari—salah seorang guru SD Muhammadiyah Manyar dalam acara Silaturrahim PRM, PRA, AUM, AUA, dan Jamaah Masjid At Taqwa Perumahan Pongangan Indah (PPI), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Rabu (19/7) malam.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Ustadz Drs HM Musyafak—yang menjadi penceramah agama dalam acara tersebut—menjawabnya dengan enteng. “Karena saya bukan dukun dan kita sama-sama sudah meninggal pada saat itu, maka saya tidak bisa menjawab,” kata Musyafak yang disambut gerrr undangan.

(Baca: Ini Jawabnya, Mengapa Ibu Sering Mengulang Kata-Kata pada Anaknya)

Sebelumnya, dia menjelaskan secara serius mengapa sampai sekarang Muhammadiyah masih tetap bertahan. Pertama karena Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan dan bukan yayasan. Selain itu gerakan Muhammadiyah dilandasi oleh keikhlasan. “Orang-orang dalam Muhammadiyah adalah muhsinin, bukan pencari kekayaan,” ujarnya.

Kedua, lanjutnya, karena Muhammadiyah bertujuan mewujudkan umat Islam yang sebenar-benarnya, bukan sebaik-baiknya. “Menurut Musyafak, ada perbedaan antara konsep benar dan baik. “Kalau benar bersumber pada Alquran dan Assunah. Sedang konsep baik adalah baik di mata manusia atau menurut paham manusia. Kebaikan itu relatif sedang kebenaran itu mutlak,” tegasnya.

(Baca: Investasi Terbesar Guru adalah Mengajar dengan Hati: Hari Pertama Masuk Sekolah bersama Wakil Bupati Gresik)

Musyafak sendiri dalam ceramahnya memang minta didampingi dua ustadzah (guru wanita) dan dua ustadz (guru pria). Yaitu Vita—panggilan akrab Ria Pusvita Sari, Isna, Zamroni, dan Faizun. Kesempatan itulah yang digunakan Vita untuk bertanya dan mendapat jawaban yang bikin ngakak. Berbagai joke dilontarkan Musyafak dalam ceramahnya yang membuat suasana jadi segar.

Kegiatan yang dibarengkan dengan Pengajian Triwulan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Manyar itu dihadiri tak kurang dari 500 undangan. Mereka memenuhi Graha Sarana Petrokimia Gresik, tempat kegiatan dilangsungkan.

Sekitar 500 warga Persyarikatan mengikuti acara ini. (Foto Yazid/pwmu.co)

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Taufiqullah A Ahmady berpesan agar model silaturrahim yang diadakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) PPI seperti ini perlu ditiru PRM lainnya. “Tahun depan agar Gedung Dakwah Muhammadiyah bisa digunakan,” kata dia yang juga memberi usul agar acara seperti ini tidak terlalu formal maka perlu ada penampilan anak-anak didik. “Biar tidak seperti acara walimatururus,”guraunya yang disambut tawa hadirin.

Ketua PRM PPI Gresik H Hermiyantono menyampaikan bahwa acara Silaturrahim ini sudah berlangsung sejak 2012. “Pada tahun ini dibarengkan dengan Pengajian Triwulan PCM-PCA Manyar, dengan harapan dapat mengukuhkan ukhuwah Muhammadiyah,” jelasnya.

(Baca juga: Kata Mubalighah Aisyiyah tentang 5 Bentuk Kasih Sayang Orangtua pada Anaknya)

Sementara itu Ketua PCM Manyar H Imam Mustakim bersyukur bahwa acara ini semakin tahun semakin banyak pesertanya. “Ini membuktikan bahwa kaderisasi dalam organisasi dan keluarga berjalan dengan baik. Dengan silaturrahim ini kita membangun dan meningkatkan ikatan ukhuwah Islamiyah, memperkuat keimanan, dan kekuatan berorganisasi,” ujar Mustakim.

Dia juga mengimbau kepada warga Muhammadiyah untuk berbondong-bondong bersama keluarga dalam meramaikan pengajian triwulan yang tempatnya bergantian. (Yazid/Agustine)

Sebagian peserta wanita yang hadir. (Foto Agustine/pwmu.co)
Exit mobile version