PWMU.CO – Pengajian tafsir lafdhiyah dan Bulughul Maram dilaksanakan rutin oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kandangsemangkon Paciran Lamongan.
Program tersebut dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu pukul 15.00 – 17.00 WIB. Program itu dimulai pertengahan periode 2015 – 2022 lalu yang berlanjut hingga sekarang.
Ketua PRA Kandangsemangkon, Astufah, menyampaikan, kegiatan pengajian rutin tafsir mufradat atau lafdhiyah dan Bulughul Maram pesertanya dari pimpinan, anggota PRA, Nasyiatul Aisyiyah, serta guru KB dan TK Aisyiyah.
“Setiap pengajian peserta diminta membaca tafsir mufrodat satu sampai lima peserta,” ujar Astufah.
Pemateri kajian tafsir lafdhiyah dan Bulughul Maram adalah Ustadz Khoirul Anim SQ.
“Kami juga berharap periode ini semua pimpinan Aisyiyah bisa ikut sekaligus memberi contoh,” tambahnya.
Menurut Astufah, kedua pengajian rutin tersebut di samping tholabul ilmi juga ajang silaturrahim antar warga Aisyiyah.
Sementara Ketua PRM Kandangsemangkon, M. Mahmud SAg MPdI menyampaikan, dari pengajian ini pula berawal sebuah kegiatan dan program.
“Dari kedua pengajian rutin tersebut silaturrahim akan tercipta soliditas organisasi dan juga menghidupkan amal usaha,” ujarnya.
Pengajian di Aisyiyah maupun Muhammadiyah itu wadah representatif penguatan ideologi. Karena pengajian tersebut dilaksanakan secara terus menerus dan istiqamah. Lebih-lebih pengajian rutin tersebut digilir dari masjid dan mushala.
“Seseorang bisa menjadi anggota Pimpinan Muhammadiyah atau Aisyiyah ruhnya adalah dari pengajian-pengajian rutin dan anggota pimpinan yang aktif dan istiqamah dalam kegiatan pengajian akan merasakan ruh ber-Muhammadiyah ataupun ber-Aisyiyah yang sesungguhnya dan mampu menginternalisasi dan merasakan nuansa keumatan dalam jiwanya,” katanya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlani Editor Sugeng Purwanto