Muhammadiyah adalah Gerakan Semua Lini untuk Mencerahkan Semesta

Muhammadiyah adalah Gerakan Semua Lini. Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Zuly Qodir MAg (M Barqus Salam/PWMU.CO)
Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Zuly Qodir MAg (M Barqus Salam/PWMU.CO)

PWMU.CO – Muhammadiyah adalah gerakan yang mencakup semua lini kehidupan dan bertujuan mencerahkan semesta.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Zuly Qodir MAg, pada Pengajian Milad Ke-111 Muhammadiyah dan Pengukuhan PRM-PRA Se-Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Kegiatan Pengajian Milad dan Pengukuhan ini digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dau bertempat di Perguruan Muhammadiyah Ulil Abshar, Ahad (26/11/2023). Mengangkat tema Ikhtiar Menyelamatkan Semesta.

Prof Zuly Qodir mengingatkan, pentingnya merefleksi bagaimana perjuangan Muhammadiyah dari semua lini kehidupan tanpa memberatkan satu titik dimensi tertentu, karena Muhammadiyah adalah gerakan semua lini.

Dia juga berpesan, dalam kontestasi pemilu 2024 agar seluruh kader Muhammadiyah sama-sama menjaga persaudaraan, tidak menjatuhkan kelompok atau organisasi yang lain.

Muhammadiyah Tidak Berafiliasi dengan Parpol

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, Dr Nurul Humaidi MAg dalam sambutannya menuturkan, PCM Dau adalah Ibukota Muhammadiyah Kabupaten Malang. Oleh sebab itu dia menganggap penting untuk menggandeng pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha.

“Unsur organisasi keagamaan kami harap saling bergandengan tangan dalam menyelesaikan problem umat. Selain itu, kami juga mendorong tumbuh kembangnya budaya organisasi kemasyarakatan khususnya ormas Islam dengan pendirian ranting-ranting di semua desa yang ada di Kabupaten Malang,” ucapnya.

Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut mengingatkan, ada pesan penting dalam menghadapi pemilu 2024 untuk muhasabah bersama, bahwa Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan capres-cawapres dari partai politik mana pun menjelang Pemilu.

“Muhammadiyah menempatkan posisi semua parpol yang mengusung capres-cawapres sama saja. Mereka tidak punya hubungan langsung dengan organisasi Islam terkhusus Muhammadiyah, dengan memosisikan diri netral,” ujarnya.

Menurutnya, hal yang dapat dibenarkan dalam sikap politik warga Muhammadiyah adalah, bahwa pilihan politik warga Muhammadiyah diserahkan kepada pribadi-pribadi yang memiliki kedekatan emosional dengan pasangan capres-cawapres, tanpa harus menyebutkan bahwa itulah pasangan capres-cawapres resmi dari Muhammadiyah.

Ketua PRM Se-Kecamatan Dau yang dikukuhkan (M Barqus Salam/PWMU.CO)

Kepedulian Sosial adalah Darah Daging Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua PCM Dau, Sukma Jaya, mengusung spirit sosial membantu sesama (filantropis). Bahwa darah daging Muhammadiyah adalah kepedulian sosial.

Dia pun mengutip QS Ali Imron ayat 191 yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi….

“Dari spirit ayat tersebut, menandakan bahwa gerakan Muhammadiyah yang mencerminkan ulul albab dalam beraktifitas apapun (baik kondisi berdiri, duduk dan berbaring) yang selalu dipikirkan adalah bagaimana nasib kaum mustadhafin dan memberikan langakah solusi yang strategis yang memberikan pencerahan bagi semesta,” tandasnya.

Pengajian Milad Ke-111 Muhammadiyah ini dilaksanakan bersamaan dengan peneguhan amanah dan Pelantikan 14 Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Aiysiyah (PRA) periode 2022-2027 Se-Kecamatan Dau.

Turut hadir dalam kegiatan itu Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Polsek Dau. Hadir pula para sesepuh Muhammadiyah, yang diberikan cinderamata secara simbolik untuk memberi motivasi kepada para tamu undangan dan warga Muhammadiyah sekitar. (*)

Penulis M Barqus Salam Editor Nely Izzatul

Exit mobile version