Pengajian di Ngliyep, Berharap Nyi Roro Kidul Jadi Warga Aisyiyah

Thohir Luth saat menyampaikan tausiah di Pantai Wisata Ngliyep Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang, Ahad (5/5/2024). (Nurul Hidayah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Gelar pengajian di Ngliyep, Nyi Roro Kidul diharapkan jadi pengurus Aisyiyah diungkapkan dalam kegiatan halalbihalal dan pengajian rutin dua bulanan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang di Pantai Wisata Ngliyep Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang, Ahad (5/5/2024).

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr Thohir Luth MA, narasumber, memulai tausiyahnya dengan sebuah pantun.

“Nanti ceramah saya tercermin dari pantun ini ya.
Ikan sepat ikan gabus. Lebih cepat lebih bagus,” ujarnya disambut tawa hadirin.

Dia melanjutkan, “Agak susah sebetulnya ceramah di tempat rekreasi. Dari pada saya dirasani jamaah, mending saya bebaskan segera menikmati pantai ngliyep yang indah ini.” Peserta pun menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.

Dengan bercanda dia berkata, “Semoga dengan adanya ngaji di Pantai Selatan ini, Nyi Roro Kidul dan pengikutnya turut mendengarkan dan syukur-syukur menjadi pengurus Aisyiyah,” ujarnya kembali disambut tawa hadirin.

Peserta halalbihalal dan pengajian rutin dua bulanan PDM Kabupaten Malang di Pantai wisata Donomulyo desa Kedungsalam kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang, Ahad (5/5/2024) (Nurul Hidayah/PWMU.CO)

Bermuhammadiyah karena Kiai Bedjo

Berikutnya dia menceritakan kisah awal mula bermuhammadiyah di Malang Jawa Timur.
Bermula dari sebuah ceramah KH Bedjo Darmolaksono, tokoh Muhammadiyah di Malang yang didebatnya karena mengatakan bahwa yang berhak masuk surga adalah orang Muhammadiyah.

“Sebagai orang timur yang belum belajar etika Jawa saya langsung berdiri dan berkata ‘Cabut omongan Anda. Muhammadiyah bukan agama’,” kisahnya.

KH Bedjo menjawab, “Nak duduklah, Muhammadiyah bukan agama itu betul. Namun, berbuat kebaikan, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, berjihad bukankah itu syarat masuk surga? Muhammadiyah mengajarkan itu semua.”

Semenjak itu Thohir Luth langsung meminta masuk Muhammadiyah. Mengabdi menjadi juru tulis ranting Muhammadiyah. (*)

Penulis Nurul Hidayah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version