PWMU.CO – Madrasah Ketarjihan digelar oleh Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Sabtu-Ahad (17-18/2/2024).
Kegiatan bertema Menguatkan Spirit Tajdid bagi Kader Ulama Aisyiyah ini dilaksanakan secara hybrid, perpaduan online dan offline. Peserta offline terdiri dari masing-masing lima utusan dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) se-Jawa yang wajib hadir di Unisa Yogyakarta. Peserta online melalui aplikasi Zoom adalah anggota MTK se-Indonesia.
Ketua MTK PP Aisyiyah Evi Sofia Inayati SPsi dalam sambutan menyampaikan kebanggaannya tentang Unisa. “Di Unisa ini dapat digambarkan sebagai tempat lahirnya saintis, para pemikir, peneliti. Diharapkan juga ulama perempuan,” ujarnya.
Dia menambahkan lahirnya ulama perempuan yang kompeten adalah impian bersama. “Sudah lama kita impi-impikan lahirnya ulama perempuan. Lahirnya Aisyiyah digerakkan oleh ulama perempuan pada zaman itu. Maka inilah yang harus kita bangkitkan dan teruskan. Banyak kader Aisyiyah di banyak tempat mempunyai kompetensi yang sangat mumpuni, perlu digali dan dikonsolidasikan untuk lebih menggerakkan organisasi. Hal itulah yang melatarbelakangi diselenggarakannya Madrasah Ketarjihan ini,” jelasnya.
Rektor Unisa Dr Warsiti MKep Sp Mat dalam sambutan selamat datang menyampaikan sebagai perempuan kita harus lebih siap menghadapi tantangan yang semakin jelas dan terang benderang.
Selain itu, dia menyampaikan rasa terima kasih karena PP Aisyiyah telah mempercayakan Unisa sebagai lokasi acara.Dia berharap para peserta merasa nyaman dan bisa menganggap Unisa sebagai rumah sendiri.
Ketua PP Aisyiyah Koordinator Bidang MTK dan LBSO Dr Siti Aisyah MAg menyampaikan madrasah adalah sekolah terstruktur yang terukur.
Sebelum membuka acara secara resmi, dia menyampaikan empat kompetensi ulama yang harus dikuasai.
- Tafaqquhfiddin, memiliki spesialisasi ilmu
- Kepribadian, memiliki integritas kepribadian yang baik
- Amaliah, seyogyanya tidak hanya menjadi ulama terbang saja tapi mempunyai jamaah yang ditekuni pembinaannya
- Bahasa, menguasai cara berbicara dan berkomunikasi yang relevan dengan sasaran.
Dia berharap dari Madrasah Ketarjihan ini akan lahir ulama perempuan Aisyiyah yang kompeten.
Setelah pembukaan, acara yang dijadwalkan hingga Ahad ini menyepakati kontrak belajar yang harus dipatuhi seluruh peserta.
Adapun narasumber yang telah terjadwal di antaranya Evi Sofia Inayati SPsi, Dr Siti Aisyah MAg, Dr Hamim Ilyas, Asep Shalahudin SAg MPdI, Prof Syamsul Anwar, dan Dr Ruslan Fariadi SAg MSI. (*)
Penulis Nurul Hidayah Editor Mohammad Nurfatoni