Sejarah Pembangunan
Sulaifah lanjut menerangkan sejarah pembangunan gedung baru TK Aisyiyah 23 Mojopetung. Ini diprakarsai seiring perkembangan Ponpes Ulul Albab yang dikelola Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Mojopetung. Ponpes ini membutuhkan perluasan untuk asrama putri yang gedungnya bersebelahan dengan TK Aisyiyah 23.
Oleh karena itu, sambung Sulaifah, PRM dan PRA Mojopetung berinisiatif memberikan gedung TK Aisyiyah 23 sebagai asrama putri Ponpes Ulul Albab. Sebagai gantinya, TK Aisyiyah 23 membangun gedung baru.
“Sengan mengucap hamdalah, atas jerih payah dan dengan semangat perjuangan pergerakan Muhammadiyah dari seluruh unsur PRM dan PRA serta didukung para donatur yang menghabiskan dana sebesar Rp 2,1 miliar, pembangunan gedung TK Aisyiyah 23 telah berhasil diselesaikan dalam waktu kurang lebih 2 tahun,” terangnya.
Gedung ini memiliki fasilitas 1 ruang kantor, 8 ruang kelas, dan 1 aula dengan kapasitas 200 orang. Ruangannya full AC. Setelah pembangunan usai, gedung TK Aisyiyah 23, khususnya ruang aula, banyak dimanfaatkan oleh persyarikatan. Mulai dari ranting, cabang, hingga daerah dengan mengadakan berbagai macam kegiatan.
Lembaga lain seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) juga turut memanfaatkan gedung yang berada di Kompleks Masjid al-Muhajirin ini. Sementara, di pagi hari menjadi lokasi belajar siswa TK Aisyiyah 23, pada sore hari menjadi tempat belajar siswa Taman Pendidikan al-Quran (TPQ) al-Muhajirin.
Peresmian gedung ini didampingi Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun Afifudin Aminin SAg MPdI, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Imanullah Ali Ubed ST SKom, Ketua PRM Mojopetung Muhammad Sholihan, Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Dukun Endang Nur Hayati SPd, dan Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Mojopetung Sukariyah. (*)
Penulis Salimatu Zuhdiyyah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfaton