Keniscayaan Internet
Pengalaman lain juga saya dapatkan dari Ar Rohmah Putri International Islamic Boarding School tempat akan kelima saya mondok dan bersekolah saat ini. Mulai semester depan, siswa kelas IX diwajibkan membawa laptop atau tablet untuk mendukung proses belajar mengajar di dalam kelas. Syaratnya, perangkat itu hanya boleh dipakai di dalam kelas, tidak boleh dibawa ke asrama atau tempat lainnya.
Maka disediakan loker-loker tempat perangkat itu disimpan setelah dipakai untuk pembelajaran. Di samping itu laptop atau tablet akan akan ‘ditanamkan’ software pengaman dan pemantau agar tidak disalahgunakan siswa di luar soal pembelajaran.
Dengan sistem baru ini, pembelajaran yang berbasis digital bisa dilakukan kapan pun di kelas, misalnya mengundang guru tamu dari luar negeri. Jadi tidak perlu para siswa harus berpindah ke laboratorium komputer, apalagi kalua jumlah komputernya terbatas.
Menurut Kepala SMP Ar-Rohma IIBS Putri Kampsu 2 Hanif Azhar, ada lima manfaat penggunaan perangkat internet di kelas yag menjadi keniscayaan saat ini. Yaitu digital skills (keterampilan digital), digital learning (pembelajaran digital), digital literacy (literasi digital), digital civility (etika digital), dan terhubung dengan dunia luar.
Menurut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang juga penulis kolom PWMU.CO Kota Pasuruan Abu Nasir yang saat pelatihan itu ikut menemani kami seharian, SPEAM akan dilengkapi laboratorium komputer yang lebih modern agar para santri juga bisa memanfaatkanya untuk memperkaya pembelajaran dan bisa terhubung dengan duania ‘luar’. Alhamdulillah! (*)
Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO