PWMU.CO – Mamsaka atasi sampah dengan konsep sampahmu bahagiaku. Program ini dilaksanakan dengan mengenalkan siswa-siswi tentang produk turunan Eco-enzym oleh tim Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA).
Kegiatan diselenggarakan di Masjid Sa’ad Al-Ujairi Paciran Lamongan Jawa Timur. Acara diikuti seluruh kelas 10 sebanyak 145 siswa, Senin (27/11/2023). Hadir sebagai narasumber, pemilik Rumah Eco-Enzym Kranji Paciran Lamongan, Siti Aminah.
Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Karangasem (Mamsaka) Paciran Lamongan, Purwanto SPd menjelaskan, kegiatan ini adalah bentuk pembeda dengan kurikulum sebelumnya, yakni di Kurikulum Merdeka Madrasah ada P5P2RA.
Dia berharap, agar para siswa dapat memahami lebih dalam terkait pengolahan sampah melalui pembuatan eco-enzym.
“Dengan mengangkat topik Sampahmu Bahagiaku, diharapkan para siswa mampu menanggulangi masalah sampah, khususnya sampah organik,” ungkapnya.
Selain mampu mengurangi jumlah sampah organik, lanjut Purwanto, juga mampu menjadi sumber pemasukan atau pengahasilan, baik itu untuk siswa, guru atau pun masyarakat nantinya.
Aksi Selamatkan Bumi
Dia menuturkan, kegiatan pengenalan ini merupakan penguatan terkait aksi P5P2RA yang akan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Desember 2023 dengan membuat produk turunan dari eco-enzym.
Sementara itu, Siti Aminah mengungkapkan pentingnya memiliki kemampuan dan keterampilan dalam pengelolaan sampah terutama sampah organik. Karena baginya, banyak masyarakat yang belum sadar akan manfaat sampah organik bagi kehidupan.
“Dengan memiliki kemampuan mengolah sampah, berati kita bisa menyelamatkan bumi. Salah satunya dengan cara membuat eco-enzym,” jelas perempuan yang sekarang berada di jajaran Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kranji Paciran Lamongan ini.
Lebih lanjut, selain mampu menanggulangi masalah sampah organik, pembuatan eco-enzym menurutnya dapat menambah penghasilan malalui produk turunan yang dihasilkan.
“Seperti sabun batang, hand sanitizer, sabun cuci piring, minyak urut bahkan juga bisa dibuat skincare. Dan jika semua itu dijual, bisa menghasilkan uang atau cuan,” terangnya. (*)
Penulis Wahidul Qohar Editor Nely Izzatul