PWMU.CO – Refleksi Tragedi Palestina dibahas dalam Kajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Buduran Sidoarjo Jawa Timur di Mushala al-Ihsan Banjarsari, Ahad (26/11/2023).
Hadir sebagai pembicara Imam Mahfudzi SAg MFilI
Dalam ceramahnya, dia mengutip surat al-Baqarah ayat 112 yang artinya: Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak mereka bersedih hati.
Mahfudzi memaparkan orang yang menyerahkan diri, tunduk, patuh, taat, ikhlas sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, beriman, membenarkan, dan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah, dia mendapat pahala di sisi tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka di akhirat dan mereka tidak bersedih hati. Mereka kekal dalam kenikmatan.
”Masuk surga bukanlah dengan angan-angan, namun orang yang masuk surga adalah orang yang mengikhlaskan ibadah kepada Allah dan mengikuti jejak Rasulullah: barangsiapa yang melakukan itu maka baginya balasan surga dari Allah, ia tidak akan takut dari azab dan tidak akan bersedih akibat kenikmatan dunia yang tidak ia dapatkan,” katanya.
Dia melanjutkan dengan ayat al-Baqarah ayat 113 yang artinya: Orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan.” Dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan.” Padahal mereka membaca al-Kitab.
Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
Menurut dia, ayat 113 memiliki korelasi dengan apa yang sedang terjadi di Palestina saat ini. Rumah-rumah dirusak, ribuan nyawa terbunuh, tempat ibadah dan rumah sakit dibom hingga hancur tanpa rasa kemanusiaan.
”Mereka itu termasuk orang zalim, berdosa, memusuhi Allah, dan menentang perintahNya, melarang orang di dalam masjid-masjid Allah untuk beribadah dan menyebut namaNya, menyebarkan kemungkaran di masyarakat, dan membuat kerusakan di bumi,” tuturnya.
”Mereka akan mendapat kehinaan di dunia sebagai akibat dari kezalimannya, dan di akhirat mendapat azab yang berat dalam neraka jahanam yang merupakan tempat menetap yang paling hina,” kata Mahfudzi memberi refleksi tragedi Palestina.
Islam Berkemajuan
Mahfudzi dalam sesi akhir kajian Islam menyampaikan Islam berkemajuan yang sangat identik dengan suatu karakter Muhammadiyah.
Suatu karakter sistematik untuk kepentingan pemahaman umat dan masyarakat umum tentang Islam di tengah pergumulan zaman.
Lima ciri risalah Islam berkemajuan berpegang pada akidah tauhid, pemahaman kembali pada al-Quran dan sunnah, membuka pintu ijtihad, hidup berimbang (wasatiyah), mewujudkan agama rahmatan lil alamin.
Penulis Bayu Firdaus Editor Sugeng Purwanto