PWMU.CO – Keterpurukan membawa berkah. Begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan dakwah melalui Rumah Bibit di Desa Wangun, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Wilayah Kerja (Wilker) 3 Keresidenan Bojonegoro mengunjunginya, Sabtu (25/11/2023).
Kunjungan ini diikuti tiga anggota Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur. Yaitu Wakil Ketua Dra Nelly Asnifati serta dua Majelis LLHPB PWA Sumiati SAg dan Ratna Eni Sulistyo Widi Astrini. Hadir pula beberapa pimpinan harian dari PDA Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.
Koordinator Wilker 3 Keresidenan Bojonegoro Nelly Asnifati menyampaikan, kunjungan ke rumah bibit merupakan salah satu agenda pertemuan perdana PDA Wilker 3. Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Sumiati SAg lantas mengenalkan rumah bibit kepada pengunjung.
“Rumah bibit ini muncul setelah Lilik ditinggal suaminya meninggal. Dia terpuruk selama beberapa waktu, tak berdaya dan putus asa,” ujarnya.
Pemilik Rumah Bibit Lilik Muyasaroh SAg membenarkan Sumiati. Dia menerangkan, usai terpuruk, dia tidak mampu berbuat apa-apa karena selama dia hidup bersama suaminya, dia selalu dimanjakan. Semua kegiatan dan kebutuhan rumah tangga selalu dipenuhi sang suami. Dia tinggal menyampaikan keinginan dan kebutuhannya, besok semua akan tersedia.
“Setelah lama dalam keterpurukan itu, saya belajar bangkit dengan membuka YouTube, mencari informasi peluang bisnis pemula yang mudah dilakukan dan sedikit risiko. Akhirnya ditemukan usaha pembibitan ini,” imbuhnya.
Kemudian, dia mulai usaha pembibitan dengan belajar otodidak dari YouTube karena dia sendiri tidak mempunyai latar belakang pertanian. “Saya hanya lulusan UIN, jadi tidak tahu apa-apa tentang pembibitan, tapi karena semangat ingin bangkit maka Allah memberikan jalan,” ujar Lilik.
Awal mula usaha pembibitan ini hanya bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Seiring berjalannya waktu, tetangga sekitar membutuhkan sampai saat ini. “Usaha pembibitan ini sudah mencapai omset Rp 9-11 juta per bulan. Masa pembibitan ini antara 10-12 hari dan semakin besar bibitnya maka semakin tinggi harga jualnya,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Menampung Kotoran Sapi