PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr H Agung Danarto MAg berharap Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dapat menciptakan hal strategis. Termasuk bagaimana memunculkan mentalitas percaya diri pada kadernya.
Harapan tersebut ia sampaikan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) 2023 yang bertema Generasi Emas Pelajar Muhammadiyah Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan, Jumat (1/12/2023).
Agung memulai dengan penilaian, “Di kalangan kader Muhammadiyah mungkin yang paling lemah adalah aspek kepercayaan diri.”
Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini sangat menyayangkan ketika banyak kader pandai namun tidak percaya diri saat tampil di ranah publik. “Nah, karena tidak ada rasa percaya diri inilah akhirnya menutup kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh IPM,” ungkap Agung.
Agung juga mendorong kader IPM dapat mencari dan menjalin pertemanan seluas-luasnya. “Jangan hanya bermain sesama teman Muhammadiyah saja! Perluas bermainnya dengan kelompok apapun. Contohnya kelompok agama lain atau kelompok nasionalis. Ini perlu untuk terus dikembangkan,” tuturnya.
Bukan tanpa alasan Agung meminta kader untuk menjalin pertemanan yang luas. Namun agar keinginan IPM untuk membuka cabang IPM internasional dapat terealisasi dengan mudah.
Selain itu, Agung juga mengingatkan IPM harus selalu maju dan berkemajuan. “Dalam keyakinan Muhammadiyah, Islam itu adalah agama yang selalu mendorong umatnya untuk maju!” terang pria kelahiran 24 Januari 1968 itu.
Selanjutnya, ia mengimbau, penerapan ajaran Islam pada masa nabi dapat menjadi spirit kader IPM untuk terus maju dan berkemajuan. “Bagaimana Islam yang semula di wilayah masyarakat yang tidak kenal baca tulis atau jahiliyah bisa kemudian menjadi masyarakat yang sangat maju dan sangat modern, ini sesuatu spirit yang luar biasa!” ucapnya.
Agung kembali mengingatkan, masa periode dengan waktu dua tahun termasuk sangat singkat. Karenanya ia berharap IPM segera bisa merancang program-program strategis secara sistematis. (*)
Penulis Bocca Della Verita Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni