PWMU.CO – SD Mugeb mengadakan upacara bendera secara rutin tiap tanggal 17 di lapangan timur sekolah, Jumat (17/11/2023).
Dalam upacara kali ini, Wakil Ketua Pimpinan Cabng Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik Jawa Timur Bidang Ekonomi, Wakaf dan Kehartabendaan Drs Umaya sebagai inspektur upacara menyampaikan amanat dengan tema Spirit Belajar untuk Majukan Indonesia.
Di hadapan 956 siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Jawa Timur, Lurah Kelurahan Sidokumpul periode 2017-2019 itu menjelaskan anak-anak harus memiliki spirit atau semangat untuk belajar. Dengn semangat ini, bisa dijadikan modal dalam menuntut ilmu setinggi-tingginya dalam meraih cita-cita.
“Anak-anakku bersekolah di sini untuk menuntut ilmu. Kalian harus belajar dengan semangat, tidak boleh bermalas-malasan. Karena karakter bermalas-malasan ini akan menjadi penyakit diri yang bisa menghambat siswa dalam meraih prestasi terbaiknya,” kata Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) GKB 7 periode 2015-2022 ini.
Generasi Indonesia
Umaya, lebih lanjutnya, menegaskan belajar juga tidak hanya di sekolah kalian juga bisa belajar di rumah. “Tujuan adanya belajar bisa membuat kita cerdas sehingga menjadi generasi yang maju untuk Indonesia,” terang Kasi Pengolahan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup sejak 2019 itu.
Kemudian, Umaya bertanya retorik, kenapa kita harus menjadi generasi yang cerdas untuk Indonesia. “Karena kalianlah yang menjadi generasi penerus untuk kepemimpinan pemerintahan Indonesia nantinya,” jawab PJ Kepala Desa Randuagung periode 2021-2022 itu.
Dia juga menekankan, kalian mengenyam pendidikan di SD Mugeb ini sebagai persiapan menuju Indonesia Maju. Jika Indonesia maju maka kita tidak akan diremehkan oleh negara lain, mereka akan enggan dan segan.
“Anak-anak selagi kita masih hidup mari kita terus semangat belajar. Dengan semangat ini salah satu kunci magaimana kita semua bisa mengantarkan menjadi generasi maju yang akan membawa ke arah Indonesia maju juga. Ayo kita memiliki semangat dalam belajar, semoga apa yang kita cita-citakan bisa diraih,” tegasnya. (*)
Penulis Novita Zahiroh. Editor Ichwan Arif.