PWMU.CO – Mubaligh Muhammadiyah harus punya lima kemampuan komunikasi disampaikan Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM
Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Creative Writing Workshop for Mubaligh Muhammadiyah. Workshop menulis yang diikuti oleh mubaligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Timur ini digelar di Kapal Garden Hotel UMM, Sabtu-Ahad (2-3/12/2023).
Hadir sebagai pemateri, Supolo Setyo Widodo (Penerbit Media Edukasi Kreatif), Dr Slamet Muliono M.Si (Pemred majelistabligh.id), Artika Farmita (jurnalis Tempo), dan Agus Wahyudi (jurnalis senior).
Workshop penulisan dibuka oleh Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM. Dalam sambutannya, Sukadiono berpesan bahwa mubaligh Muhammadiyah harus memiliki kemampuan (komunikasi) dakwah yang mumpuni, sehingga tujuan dakwah itu bisa dicapai dengan baik.
Dalam penjabarannya, pria yang akrab disapa Suko itu menjelaskan ada 5 communication skill yang harus dimiliki mubaligh Muhammadiyah.
Pertama, speaking skill atau kemampuan berbicara. Menurutnya, sudah menjadi keharusan bagi mubaligh untuk lancar berbicara di depan publik atau sasaran yang didakwahi. Jika kecerdasan verbal tidak dikuasai, tentunya materi dakwah tidak akan tersampaikan dengan baik.
Kedua, listening skill atau kemampuan mendengar. Pada poin ini, Suko menekankan bahwa mendengar itu ada dua jenis, yaitu to hear dan to listen.
“To hear itu hanya sekadar mendengar. Masuk telinga kiri, keluar kanan,” kata Suko. “Sedangkan to listen itu proses mendengar yang melibatkan hati kemudian diwujudkan dalam sikap dan solusi terbaik.”
Dia memberikan permisalan ketika berdakwah di lokasi terjadinya bencana. Mubaligh yang sekadar to hear akan memberikan nasihat tentang sabar. Sedangkan mubaligh yang to listen datang ke lokasi dengan nasihat yang menyejukkan sekaligus membawa bantuan bagi korban.
Baca sambungan di halaman 2: Kemampuan Mengamati