PWMU.CO – Muhammadiyah punya potensi besar bidang pembinaan haji. Ketua Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr H Sam’un MAg menyampaikannya pada Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LPHU Muhammadiyah Jawa Timur.
Sam’un awalnya menyampaikan, Rakorwil itu sebagai ajang koordinasi. “Karena penyelenggaraan pembinaan haji, barangkali kita semua yang hadir di Lembaga LPHU KPHU sudah tahu rumitnya berbagai persoalan terjadi,” ungkapnya.
Maka, menurutnya, perlu koordinasi supaya di antara mereka bisa terwujud sinergi. “Sehingga pada akhirnya kita bisa melakukan konsolidasi karena potensi Muhammadiyah ini dalam kaitan dengan pembinaan, penyelenggaraan dan pelayanan haji itu besar. Tapi belum terkoordinasi dan belum ada sinergi selama ini,” ucap Sam’un di Aula Mas Mansyur, Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV No 1, Surabaya.
Dia juga menceritakan, KPHU lembaga masing-masing berjalan sendiri selama ini. “Lebih-lebih kalau sudah pelaksanaan haji terkait dengan berbagai hal di Tanah Suci seperti Tarwiyah itu belum ada yang terkoordinasi, padahal potensinya besar,” terangnya, Sabtu (2/12/2023).
Ke depan, Sam’un berharap jamaah haji memiliki kemandirian. “Mandiri tapi punya visi yang berkemajuan. Bagaimana pun kita perlu berkoordinasi dan mudah-mudahan potensi itu bisa terwujud,” harapnya.
Kemandirian Jamaah
Sam’un juga menekankan agar para jamaah haji bisa mandiri. “Kemandirian jamaah haji itu sangat penting, jamaah haji kita ini banyak dari desa. Bagaimana memandirikan mereka seperti mereka di sana bisa mengurus, menyelesaikan dan memecahkan persoalannya sendiri meskipun juga harus bekerja sama dengan yang lain,” terangnya.
Dia teringat ketika pernah terjadi persoalan dalam pengantaran jamaah, kemudian katering juga tidak bisa masuk. “Itu akan berulang karena memang penyelenggaraan ibadah haji ini melibatkan banyak pihak. Padahal koordinasi antara satu dengan yang lain itu tidak begitu lancar. Tapi jika mereka mandiri Insyaallah mereka punya inisiatif harus apa, bagaimana dan ke mana,” tegasnya.
Untuk proyeksi ke depan, kata Sam’un, potensi besar yang dimiliki Muhammadiyah dan jamaah yang besar itu juga menjadi kekuatan dari visi dan misi dakwah amar makruf nahi munkar. “Karena sangat efektif pembinaan jamaah lewat penyelenggaraan bimbingan manasik haji,” ungkap Sam’un.
Sebab, ada jamaah yang tidak kenal Muhammadiyah tapi ikut bimbingan, lama-lama senang dengan Muhammadiyah. “Karena haji itu kita bimbing betul. Dalam arti, haji yang baik dan mereka bisa mandiri. Hebatnya Muhammadiyah seperti itu. Alhamdulilah,” ucapnya.
Akhirnya dia berharap, “Mudah-mudahan Rakorwil ini nanti bisa menghasilkan banyak pikiran rekomendasi ke depan kira-kira kita di Jawa Timur seperti apa.” (*)
Penulis Fatma Melani Putri Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni