PWMU.CO – Pilih pemimpin gunakan hati nurani yaitu orang yang bisa mengatasi permasalahan krisis bangsa.
Demikian disampaikan Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono dalam peringatan Milad Muhammadiyah ke-111 dan RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan ke-33, Ahad (3/12/2023).
Acara milad ini bertempat di RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo. Setelah itu acara dilanjutkan peletakan batu pertama SMA Muhammadiyah 3 Jl. Raya Kenongo Tulangan.
Pak Suko, panggilan akrab Sukadiono, memaparkan lima krisis yang sedang terjadi di Indonesia.
Pertama, degradasi moral. Dulu ada kompleks pelacuran Dolly, Kremil. Orang malu melakukan kegiatan prostitusi dan kini sudah ditutup.
”Tapi sekarang begitu canggih lewat medsos, bisnis online, semakin terbuka melalui jasa mucikari ini,” katanya.
Kini muncul masalah LGBT. Dulu orang tidak berani menampakkan diri sebagai LGBT, Sekarang tidak malu mempromosikan diri. ”Maka orang tua harus lebih hati-hati terhadap anak, kita awasi pergaulannya, siapa temannya,” ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Kedua, disparitas income. Dia menuyebutkan, hasil kekayaan empat konglomerat di Indonesia sama dengan 100 juta penduduk miskin Indonesia. ”Hal ini bisa meningkatkan angka kriminalitas,” katanya.
Ketiga, disparitas pendidikan. Banyak anak orang kaya sekolah di luar negeri, sedangkan masih banyak anak yang tingal di pelosok desa belum merasakan pendidikan yang layak.
Keempat, obesia. Suasana kehidupan yang tidak harmoni, yang kaya menindas yang miskin, yang kuat menintas yang lemah.
Kelima, eksploitasi sumber daya alam. Alam di Papua yang dikelola Freeport kaya emas tapi hasilnya belum dinikmati masyarakat Papua. Bumi Kalimantan yang menghasilkan kayu, batu bara, minyak, gas, hasilnya juga belum dirasakan masyarakat.
Pak Suko mengatakan, masalah krisis di atas perlu ada solusi perubahan. ”Bagaimana kita bisa memilih pemimpin yang bisa mengatasi permasalahan bangsa di atas,” katanya.
Menurut dia, Muhammadjyah dan NU mempunyai kader yang bisa berkontribusi menyelesaikan masalah tersebut.
Dia menegaskan pilih pemimpin yang berintegritas sehingga bisa menyelesaikan krisis bangsa itu.
”Gunakan hati nurani untuk memilih pemimpin seperti Nabi Muhammad, apa yang dikatakan juga dilaksanakan atau diwujudkan bukan kasih janji-janji palsu,” tuturnya.
Penulis Sumardani Editor Sugeng Purwanto