PWMU.CO – Sebagai lembaga yang bertugas menghimpun dana umat, Lazismu Kota Surabaya terus berupaya untuk menyalurkan dana kepada yang berhak. Salah satunya adalah dengan memberikan pinjaman lunak tanpa bunga.
Ketua Lazismu Surabaya Sunarko SAg MSi menyampaikan hal itu dalam acara Ngaji Bisnis UKM BWM, yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Sutorejo 73-77 Surabaya, Sabtu (22/7).
(Baca: Bubarkan, Pengajian yang Tak Lahirkan Gerakan Kepedulian Sosial)
Dalam kegiatan bertema “Memperoleh Berkah Berentrepeneur melalui Infaq dan Shadaqah” itu diikuti sekitar 120-an anggota binaan Lazismu baik perorangan maupun kelompok.
Dalam kajian tersebut Sunarko menyampaikan tentang 10 pintu rejeki dari Allah. Di antaranya adalah dengan berdagang. “Maka jika hari ini Bapak dan Ibu menekuni wirausaha insyaallah rejeki akan mudah didapat. Dengan catatan, selalu jujur, tidak mengurangi kualitas barang, tidak curang, dan selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen,” pesannya.
Sunarko juga menyatakan terima kasih kepada anggota UKM BMW (Usaha Kecil Menengah Bina Mandiri Wirausaha) yang telah mempercayakan pemodalan pada Lazismu. “Karena program ini memiliki banyak keunggulan. Bandingkan dengan di ‘bank titil’ atau bank konvensional. Di ‘bank titil’ bunga bisa sampai 100 persen. Itu namanya rentenir, riba,” jelas dia.
Menurutnya di UKM BMW Lazismu Surabaya dapat banyak fasilitas. Selain pendampingan usaha, juga dapat snack, air mineral, ilmu, pinjaman bunga riba. “Juga dapat alat dan modal usaha,” ujarnya.
(Baca juga: Berminat Bantuan Usaha Produktif? Lazismu Kota Malang Siap Gulirkan, Ini Prosedurnya ….)
Sunarko juga berpesan pada peserta, “Agar usaha berkah, bila ada hasil jangan lupa zakatnya jika penghasilan dari usaha tersebut sudah mencapai nisab dalam satu tahun. Jika belum, maka dengan infak atau shadaqah. Itu untuk membersihkan dan menyucikan harta,” pesannya.
Kepada pwmu.co, Sunarko menjelaskan bahwa tujuan awal pendirian UKM BMW untuk membasmi atau melawan rentenir. “Anggota UKM BMW ini rata rata adalah pedagang gorengan, penjual nasi, peracangan, ternak lele, pedagang baju muslim, dan tukang tambal ban. Nominal pinjaman yang diberikan adalah Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta dengan angsuran maksimal 6 kali,” kata dia.
Kajian rutin bulanan ini akan berlangsung selama 12 bulan dengan mendatangkan pakar atau praktisi. (Ferry Yudi AS)