PWMU.CO – Muhammadiyah merupakan perusahaan besar nirlaba. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua II Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Arbaiyah Yusuf MA, Selasa (5/12/2023).
Pembinaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelatihan Sience Technology Engineering and Mathematics (STEM) di SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng Banyuwangi Jawa Timur ini juga dihadiri Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Banyuwangi, Drs Sujanto MM, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Genteng, Nurokhman MPd, Kepala SMK Muda, Tamyis Rosidi MPd beserta tim manajemen sekolah.
Dalam sambutannya Kepala SMK Muda Tamyis Rosidi menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk Monev Pelatihan STEM yang pernah diikuti SMK Muda di Nanyang Polythecnic (NYP) International Singapura.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dikdasmen dan PNF PDM Banyuwangi Sujanto MM menyampaikan secara umum kondisi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Banyuwangi.
“Ada 43 lembaga sekolah Muhammadiyah. Mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA. Alhamdulillah kondisinya baik, namun tetap memerlukan pembinaan dari Dikdasmen PP. Agar step by step kemajuannya terus meningkat. Dari sekolah excellent menuju outstanding school,” harapnya.
Sebelum memulai pembinaan terkait monev, Arbaiyah Yusuf meminta Ketua Majelis Dikdasmen PCM Genteng untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Setelah itu dia menyampaikan pembinaan.
Di awal pembinaannya Arbaiyah Yusuf mengagumi pelantun qiraah Abdurrahman siswa kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang bacaannya sangat merdu. “Sudah lama saya tidak menemui bacaan yang sebagus ini. Biasanya hanya tartil saja,” ungkapnya.
Dia menyampaikan agar siswa tersebut diikutkan dalam ajang OlympicAD VII di Bandung tanggal 6-8 Maret 2024 di Universitas Muhammadiyah Bandung tahun depan yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah.
“Ada 15 medali yang diperebutkan. Yaitu 5 medali emas, 5 medali perak, dan 5 medali perunggu. Kompetisi itu penting, karena kompetisi itu adalah strategi,” katanya.
Selanjutnya dia menjelaskan pembinaannya di hadapan manajemen SMK Muda itu. Menurutnya Muhammadiyah merupakan satu perusahaan besar nirlaba, tapi harus laba. Karena di dalamnya ada amal usaha.
“Ada pimpinan, pegawai, administrasi, dan ada output sekolah. Dari situ saja sudah nampak kalau Muhammadiyah memiliki andil besar dalam menggerakkan ekonomi bangsa,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sekolah yang berada di bawah pembinaan Majelis Dikdasmen dan PNF menghadapi dua permasalahan. Yaitu keuangan dan pengelolaan amal usaha.
“Dalam hal keuangan perlu pendampingan, seperti yang dilakukan Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan (LPPK). Sedangkan pengelolaan sekolah harus dilakukan secara profesional dan humanis,” jelasnya.
Di akhir pembinaannya, Arbaiyah Yusuf menyampaikan di Jawa Timur ada empat sekolah yang menjadi sasaran monevnya. Karena sekolah tersebut yang menjadi utusan pelatihan STEM di NYP Temasek Singapura.
“Yaitu SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk, SMA Muhammadiyah X Surabaya, SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, dan SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi,” tandanya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.