PWMU.CO – Sujou Spemdalas telah berakhir. Ada rasa kangen dari diri peserta setelah mereka mengikuti kegiatan selama 4 hari di Desa Pantenan Kecamatan Panceng Gresik Jawa Timur, Senin-Kamis (27-30/11/2023).
Hampir 1 pekan, kegiatan Spritual Journey (Sujou) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, ada beragam perasaan dari peserta. Salah satu peserta Muhammad Hilman Hidayatullah mengaku ada perasaan kangen dengan aktivitas yang telah dilakukan di desa. Terutama melakukan aktivitas keseharian dengan orangtua asuh.
“Ya, ada rasa kangen dengan orangtua asuh di sana. Biasanya setelah shalat subuh berjamaah, sarapan, setelah itu mengikuti aktivitas dengan orangtua asuh. Saya dengan teman 1 kelompok diajak menjemur jagung,” katanya, Rabu (6/12/2023).
Siswa kelas IX Hadramaut ini mengatakan, dalam menjemur jagung, kami ikut angkut sampai menjemurnya. Selain itu, kami juga tahu caranya menjemur. “Tidak sekadar dijemur, tetapi ada cara biar jagung bisa kering merata dan cepat. Caranya diorek-orek setelah jagung beberapa jam. Hal ini harus dilakukan berulang-ulang sehingga keringnya merata dengan cepat,” jelasnya.
Selain itu, kami juga ditunjukkan gudang jagung setelah jagung kering dan dipacking. “Kami mengikuti semua aktivitas orangtua asuh ketika melakukan kegiatan keseharian,” tambahnya.
Hidangan Makan
Hal senada juga disampaikan Aqillah Akbar. Dia mengaku kangen dengan aktivitas mencari dan memberikan makan ternak. Kami satu kelompok mengikuti kegiatan mencari ramban sekaligus memberikan makan ternak juga.
“Di rumah orangtua asuh Pak Tauhid, ada ternak kambing, domba, dan bebeb. Kami satu kelompok memberikan makan ternak tersebut,” katanya, Kamis (7/12/2023).
Apalagi, lanjutnya, dengan hidangan sarapan, makan siang, dan makan malam yang disiapkan Ibu Tauhid, menunya sangat enak. Ada ayam goreng dan bakar juga. “Warga di Desa Pantenan juga ramah dan baik-baik. Ini juga yang membuat aku kangen,” katanya.
Dia menuturkan, mengikuti Sujou selama 4 hari memberikan kesan. Ketika sudah kembali ke Spemdalas, lumayan kangen dengan aktivitas orangtua asuh plus dengan hidangan yang disiapkan mereka.
“Ini yang membuat kangen,” ucapnya tersenyum. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.