Ijab Qabul Bahasa Arab
Dimas Izzulhaq Bustomi, siswa kelas XII Saintek B1 yang berperan sebagai pengantin laki-laki yang mengucapkan ijab qabul saat praktik nikah di hadapan ‘petugas pencatat nikah’ Haidar Muzaffan. Siswa asal Pulau Madura itu mantap memilih pakai bahasa Arab untuk prosesi ijab qabul.
Kepada tim PWMU.CO, Dimas menceritakan persiapannya sebelum praktik nikah dengan ‘pengantin putri’ Naurah Farah Hafidhah. “Pertama mempelajari rukun-rukun nikah. Kedua mempersiapkan mental pengetahuan dan juga perlengkapan yang diperlukan untuk pernikahan,” ujarnya, Kamis (7/12/2023).
Dia mengaku deg-degan (grogi) saat ijab qabul. Meskipun sempat dua kali tidak lancar, siswa program Muhammadiyah Boarding School (MBS) ini untuk kali ketiga saat ditanya tetap memilih ijab qabul menggunakan bahasa Arab.
Dengan kegigihan, untuk ketiga kalinya ijab qabul yang diucapkan Dimas lancar dan membuat suasana deg-degan seisi ruang teater menjadi gembira dan lega. Semua kompak membaca hamdalah.
“Meski ada sedikit kendala, yakni grogi di saat prosesi ijab qabul tapo alhamdulillah dengan doa sebelum memulai ijab qabul, Allah melancarkan jalannya acara,” tambahnya. (*)
Penulis Evi Damayanti Editor Mohammad Nurfatoni