Adabul Karimah
Ketua PDM Bojonegoro Drs H Suwito MSi berkesempatan memberi sambutan pada pembukaan UKT. Dia berterima kasih karena diberi kepercayaan menjadi tuan rumah UKT Kader.
Suwito berpesan sebagai organisasi otonom Muhammadiyah warga, Tapak Suci harus mengedepankan akhlak sebagaimana ikrar yang diucapkan setiap kali latihan. “Kader Tapak Suci harus bekerja sama dengan semua ortom. Warga Tapak Suci jangan hanya pandai bersilat tapi pandai berorganisasi, tertib administrasi,dan siap menjadi penerus pimpinan persyarikatan Muhammadiyah sesuai kompetensinya,” ujarnya.
UKT ini dibuka oleh Wakil Ketua Pimwil II Tapak Suci Putera Muhammadiyah Jawa Timur Dr Sukarno MPdPBr. Dia menyampaikan Tapak Suci sebagai ortom Muhammadiyah yang berdakwah melalui seni bela diri Pencak Silat sudah berkembang dan diterima di 25 negara dan akan berkembang terus.
“Maka perlu disiapkan kader dan pendekar yang berkualitas. Kader dan pendekar Tapak Suci tidak boleh tinggi hati sebagaimana perintah agama dan ikrar yang dibaca,” uajrnya.
Pendekar besar yang juga dosen di UIN KH Ahmad Shidiq Jember itu berpesan agar anggota Tapak Suci mengedepankan adabul karimah bukan adabul madhmumah. Menuetunya anggota Tapak Suci pantang mencari musuh tetapi jika ada musuh di depan mata pantang mundur.
“Semua perilaku anggota Tapak Suci harus mencontoh akhlak Rosulullah, karena Tapak Suci adalah ortom Muhammadiyah, yang berarti umat Nabi Muhammad SAW,” tuturnya.
Setelah sambutan dia membuka secara resmi UKT Kader yang ditandai dengan penancapan senjata khas Tapak Suci yakni Segu dengan ucapan basmallah. (*)
Penulis Wigatiningsih Editor Mohammad Nurfatoni